Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten telekomunikasi diprediksi positif di tahun 2024. Hal ini tercermin dari pendapatan dan penjualan emiten telekomunikasi yang mengalami kenaikan.
Untuk diketahui, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 75,29 triliun per 30 Juni 2024 atau tumbuh 2,47% secara tahunan dari Rp 73,47 triliun per Juni 2023. Namun, labanya turun dari 12 triliun menjadi Rp 11 triliun secara tahunan.
Tak hanya TLKM, kinerja PT Indosat Tbk (ISAT) juga tumbuh positif. Hal ini seiring dengan ISAT yang berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 27,97 triliun per Juni 2024. Angka tersebut tumbuh 13,38% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 24,67 triliun.
Baca Juga: Ada Merger FREN dan EXCL, Kinerja Emiten Telko Diprediksi Masih Positif di 2024
Emiten yang terkenal dengan nama Indosat Ooredoo Hutchinson ini juga memperoleh pendapatan dari segmen telekomunikasi tetap sebesar Rp 458,87 miliar, yang turun 1,91% YoY.
Namun, adanya rencana penggabungan usaha alias merger PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) diprediksi akan membawa peta baru persaingan di sektor telekomunikasi, khususnya seluler di Indonesia.
Untuk itu, berikut rekomendasi saham-saham emiten sektor konstruksi yang dapat dicermati, simak ulasannya:
1. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Won Jonghoon menyebutkan bahwa pendapatan TLKM di tahun ini masih akan cukup positif, meski di kuartal II-2024 sedikit mengecewakan, yang menyebabkan penurunan signifikan pada harga sahamnya.
Dia menyebutkan bahwa pendapatan TLKM di kuartal II-2024 adalah Rp 37,9 triliun, hanya naik sekitar 1,3% dari tahun ke tahun.
Kendati segmen data seluler terus tumbuh, ada penurunan di segmen IndiHome. Jonghoon mengatakan, meski pelanggan IndiHome meningkat, namun pendapatannya justru turun. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh penurunan ARPU, yang mengindikasikan meningkatnya persaingan di pasar fixed broadband.
Baca Juga: Cari Peluang Baru, EXCL, TLKM, ISAT Kompak Adopsi Teknologi AI
“Dari sisi profitabilitas, laba bersih TLKM pada kuartal II-2024 juga cukup buruk. Alasannya karena beban personalia yang meningkat secara signifikan karena dimulainya program pensiun dini,” kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (2/8).
Namun, Jonghoon bilang, mengingat valuasi historis TLKM saat ini, saham TLKM masih berada pada tingkat harga yang menarik. Karena investor asing, yang menunjukkan aksi jual besar-besaran sejak Maret, berangsur-angsur kembali.
Rekomendasi: Buy
Target harga: Rp 3.800