kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kinerja Emiten Sektor Properti Masih Bergejolak, Begini Prospeknya Tahun Ini


Selasa, 20 Juni 2023 / 22:27 WIB
Kinerja Emiten Sektor Properti Masih Bergejolak, Begini Prospeknya Tahun Ini
ILUSTRASI. Sejumlah warga berjalan di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pinisi, di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (9/1/2023). Kinerja Emiten Sektor Properti Masih Bergejolak, Begini Prospeknya Tahun Ini.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

Menyusul hal tersebut, banyak pengembang properti melaporkan marketing sales yang lamban di kuartal I 2023. Marketing sales bahkan turun dua digit secara tahunan, terutama karena penjualan perumahan yang lebih lemah. 

Sebagai catatan positif, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) masih berada di jalur yang tepat untuk memenuhi target tahun 2023. Mereka mencatat sedikit peningkatan marketing sales sebesar 0,3% YoY, yaitu Rp1,21 triliun pada akhir Maret 2023.

“Marketing sales LPKR masih didominasi oleh penjualan rumah tapak di kuartal I 2023,” paparnya.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) juga berada di jalur yang tepat, meskipun turun 13,2% YoY. Marketing sales BSDE di kuartal I 2023 tercatat sebesar Rp2,15 triliun. 

Baca Juga: Mega Manunggal Property (MMLP) Siapkan Dana Hingga Rp 30 M untuk Bangun Gudang Baru

“Raihan itu menyumbang 24,4% dari target tahun 2023, dengan kontribusi 69% dari segmen residensial,” tuturnya.

Di sisi lain, ada beberapa emiten pengembang yang tertinggal. Misalnya, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menghasilkan pra penjualan turun 21,6% YoY menjadi Rp 298 miliar. 

“Penjualan PWON di kuartal I 2023 dihasilkan dari proyek perumahan dan kondominium Surabaya di Jakarta,” ungkapnya.

Lalu, ada PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) yang masing-masing melaporkan penurunan marketing sales sebesar 54,4%% YoY dan 48,8% YoY di kuartal I 2023. 

Baca Juga: Pendapatan Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Melesat 695% di Kuartal I-2023

“SMRA membukukan marketing sales sebesar Rp655 miliar dan ASRI sebesar Rp294 miliar di kuartal I 2023,” ujarnya.

Meskipun masih bergerak lamban, namun Yasmin meyakini ekonomi Indonesia terus menunjukkan ketahanan dan pulih dengan cepat dengan pemerintah mencabut pembatasan Covid-19 dan bisnis kembali beroperasi normal. 

Yasmin pun mempertahankan Overweight pada sektor properti. Sebba, penjualan residensial dan segmen persewaan diprediksi akan meningkat pesat di sepanjang tahun 2023. Sementara, ruang komersial dan kawasan industri akan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih. 

Yasmin merekomendasikan Hold untuk BSDE dengan target harga Rp 1.230 per saham, Buy untuk LPKR dengan target harga Rp 140 per saham, Buy untuk PWON dengan target harga Rp 610 per saham, dan Buy untuk SMRA dengan target harga Rp 990 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×