kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.719   49,00   0,29%
  • IDX 6.749   -0,18   0,00%
  • KOMPAS100 972   -0,96   -0,10%
  • LQ45 755   -2,21   -0,29%
  • ISSI 215   0,52   0,24%
  • IDX30 392   -1,04   -0,26%
  • IDXHIDIV20 469   -1,63   -0,35%
  • IDX80 110   -0,15   -0,14%
  • IDXV30 114   -0,42   -0,37%
  • IDXQ30 128   -0,21   -0,17%

Kembangkan Logam Tanah Jarang (LTJ), Simak Rekomendasi Saham PT Timah (TINS)


Rabu, 30 April 2025 / 05:05 WIB
Kembangkan Logam Tanah Jarang (LTJ), Simak Rekomendasi Saham PT Timah (TINS)
ILUSTRASI. Pekerja menunjukkan biji timah saat menambang menggunakan ponton isap produksi di perairan Pantai Matras, Sungai Liat, Sinar Baru, Sungai Liat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (27/1/2025). PT Timah Tbk (TINS) dinilai memiliki prospek yang menjanjikan pada 2025 di tengah risiko fluktuasi harga komoditas di pasar global.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen timah, PT Timah Tbk (TINS) dinilai memiliki prospek yang menjanjikan pada 2025 di tengah risiko fluktuasi harga komoditas di pasar global.

Seperti yang diketahui, baru-baru ini TINS mengumumkan rencana ekspansi ke sektor mineral logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth element dengan mengembangkan Pilot Plant LTJ di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Saat ini fokus utama TINS adalah revitalisasi dan modifikasi Pilot Plant sebagai fasilitas pengolahan monosit untuk dapat dimanfaatkan kembali sebagai bagian dari pengembangan LTJ.

Baca Juga: PT Timah Tbk (TINS) Gali Mineral Logam Tanah Jarang, Fokus Utama untuk Magnet

TINS berharap dapat menciptakan nilai tambah dengan cepat melalui industrialisasi LTJ berbasis mineral ikutan dari penambangan timah.

LTJ sendiri sangat dibutuhkan oleh industri-industri strategis seperti magnet permanen, baterai hybrid, elektronik, dan katalis.

Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila menyampaikan, terdapat ekspektasi bahwa permintaan timah masih cukup tinggi, baik di pasar domestik maupun global. Hal ini dapat mendukung kelangsungan usaha yang dijalankan oleh TINS.

Langkah ekspansi TINS ke sektor mineral LTJ juga patut diapresiasi karena akan mendukung hilirisasi produk timah di dalam negeri. Terlebih lagi, LTJ akan dibutuhkan sebagai bahan baku di industri magnet, elektronik, dan baterai.

“Ekspansi di sektor ini dapat menjaga margin TINS karena akan ada efisiensi operasional dan pendapatan mereka berpotensi naik,” ujar dia, Selasa (29/4).

Baca Juga: PT Timah Tbk (TINS) Gali Mineral Logam Tanah Jarang, Fokus Utama untuk Magnet

Di sisi lain, kinerja TINS tentu akan terpengaruh oleh pergerakan harga timah yang masih cukup volatil di tengah ketidakpastian perang tarif. #

Tak hanya itu, ancaman penambangan timah ilegal di kawasan Bangka Belitung juga bisa menyebabkan pasokan timah tidak stabil serta merugikan TINS dari sisi keuangan dan operasional.

Dihubungi terpisah, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, harga komoditas pertambangan termasuk timah berpeluang pulih dalam waktu dekat.

 

Hal ini seiring tensi perang tarif yang sedang mereda lantaran AS sudah membuka negosiasi dengan mitra-mitra dagangnya yang terdampak oleh kebijakan tarif impor.

Jika sentimen ini berlanjut, bukan tidak mungkin kondisi ekonomi global akan kembali stabil dan membuat permintaan terhadap timah meningkat. “TINS akan diuntungkan terutama dari sisi ASP (Average Selling Price) yang meningkat,” ucap dia, Selasa (29/4).

Baca Juga: Timah (TINS) Ungkap Potensi Penyesuaian Perdagangan Timah Usai Berlakunya Tarif Trump

Nafan merekomendasikan akumulasi beli saham TINS dengan entry level di area Rp 1.000—1.040 per saham dengan target harga di level Rp 1.060 per saham, Rp 1.150 per saham, dan Rp 1.205 per saham. 

Indy turut merekomendasikan speculative buy saham TINS dengan target harga di level Rp 1.300 per saham.

Belakangan ini, harga saham TINS mengalami lonjakan signifikan. Memang, pada penutupan perdagangan Selasa (29/4), harga saham TINS melemah 0,85% ke level Rp 1.165 per saham.

Namun, dalam sepekan terakhir, harga saham TINS tumbuh 8,88%. Harga saham emiten anggota holding BUMN pertambangan MIND ID ini juga melesat 38,69% dalam sebulan terakhir.

Selanjutnya: SIM Keliling Depok / Bogor Hari Ini (30/4), Segera Perpanjang SIM Sebelum Kedaluarsa

Menarik Dibaca: Jadwal Update KRL Solo Jogja Hari Rabu 30 April 2025 ke Yogyakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×