kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kedatangan Empat Emiten Baru, BEI dan KeMenKop Dorong UKM Go Public


Senin, 10 Juli 2023 / 20:18 WIB
Kedatangan Empat Emiten Baru, BEI dan KeMenKop Dorong UKM Go Public
ILUSTRASI. Suasana?pencatatan perdana saham sejumlah emiten baru di Bursa Efek Indonesia.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi kedatangan empat perusahaan baru pada hari ini. Hingga Senin (10/7), sudah ada 49 perusahaan yang telah menjadi perusahaan tercatat sepanjang 2023. 

Pendatang kali ini, berasal dari sektor yang beragam. Mulai dari sektor industri, ada PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI) dan PT Carsurin Tbk (CRSN). 

Kemudian dari sektor konsumer primer ada PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK). Terakhir, dari sektor transportasi dan logistik ada PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM). 

Dari papan pencatatannya, tidak ada satupun saham yang masuk ke papan utama. GRPM dan WIDI tercatat di papan akselerasi, sementara CRSN dan TGUK di papan pengembangan. 

Baca Juga: Royaltama Mulia (RMKO) Berpotensi Meraih Dana Rp 112,50 Miliar dari IPO

Adapun TGUK merupakan salah satu Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berhasil melantai di pasar saham. TGUK merupakan emiten ke-35 yang masuk ke papan akselerasi. 

Asal tahu saja, papan pencatatan untuk perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah (UKM) dengan skala nilai aset di bawah Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar yang diluncurkan pada 2020. 

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menuturkan, pihaknya bersama BEI akan terus mendorong pelaku UMKM agar naik kelas hingga menjadi perusahaan publik dan listing di bursa saham. 

"Kami optimistis perusahaan UKM yang go public dan harus didorong karena struktur ekonomi Indonesia masih didominasi oleh pelaku mikro informal mencapai 69%," kata Teten saat ditemui di Gedung BEI, Senin (10/7). 

Baca Juga: Resmi Listing, Graha Prima Mentari (GRPM) Incar Perluasan Daerah Distribusi

Adapun Teten menargetkan setidaknya akan ada 10 UKM yang baru akan melantai di BEI hingga 2024. Salah satunya, yang sudah melantai yaitu Platinum Wahab Nusantara. 

Menurut dia, sejak papan diakselerasi pada 2020, penghuni papan tersebut masih hanya diisi oleh 35 perusahaan. Dengan begitu, masih ada peluang untuk meningkat. 

"Kami dengan Bursa akan menjemput bola dengan melakukan induksi dan koneksikan dengan securities crowdfunding (SCF) mudah-mudahan bisa lebih cepat," ujar Teten. 

Baca Juga: Saham WIDI, TGUK, CRSN, dan GRPM Resmi Melantai di BEI Senin (10/7)

Saham Pilihan

Berdasarkan data BEI per 7 Juli 2023, ada 46 perusahaan yang tercatat dalam pipeline IPO. Setidaknya ada 6 perusahaan dengan aset skala kecil dan 27 perusahaan aset skala menengah.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menilai dari beberapa perusahaan yang baru listing, sektor konsumer akan menjadi sektor yang diuntungkan. 

"Sektor yang berkaitan dengan konsumer menarik untuk dicermati. Hal ini karena berpotensi meningkatkan konsumsi masyarakat di tengah melimpahnya jumlah uang yang beredar. 

Dari empat perusahaan yang baru melantai hari ini (7/10), hanya TGUK yang berasal dari sektor konsumer. Namun Fajar tidak memberikan rekomendasi apapun terhadap saham-saham anyar itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×