Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) berpotensi meraup dana segar hingga Rp 112,50 miliar dari gelaran penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO).
Melansir prospektus di laman e-IPO, Senin (10/7), perusahaan yang bergerak di bidang jasa penunjang pertambangan dan jasa penyewaan alat-alat berat ini akan menggunakan seluruh dana hasil IPO untuk modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha. Modal kerja ini nantinya berupa pembelian bahan bakar (fuel) untuk kegiatan operasi alat-alat berat, pelumas, pembelian suku cadang (sparepart) alat-alat berat, dan pemeliharaan alat berat, kendaraan dan mesin yang dimiliki oleh RMKO.
Pertimbangan RMKO memakai dana IPO sebagai modal kerja adalah dalam rangka memenuhi target peningkatan ekspansi bisnis dan produksi RMKO, serta memenuhi peningkatan permintaan pelanggan (customer) akan kebutuhan jasa penunjang pertambangan yang merupakan bisnis inti RMKO.
Baca Juga: Entitas Afiliasi RMK Energy, Royaltama Mulia (RMKO) Berencana IPO
Hal ini utamanya atas peningkatan kegiatan produksi RMKO untuk kegiatan penambangan pada Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) dan penyelesaian pembangunan hauling road yang saat ini sedang dikerjakan RMKO.
Penyelesaian proyek tersebut akan dapat meningkatkan kinerja RMKO, sehingga manajemen menilai kinerja bisnis dan operasi RMKO dapat terus bertumbuh ke depan
Baca Juga: IPO Royaltama Mulia Kontraktorindo (RMKO), Pesaing ABMM dan DOID di Bisnis Batubara
Dalam aksi korporasi ini, RMKO akan melepas sebanyak-banyaknya 250 juta atau sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO Saham RMKO ditawarkan dengan rentang Rp 350 sampai dengan Rp 450.
Masa penawaran awal akan berlangsung sejak Senin (10/7) hingga Kamis (13/7). Masa penawaran umum akan digelar 24-28 Juli 2023. Saham RMKO rencananya akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 Agustus 2023 mendatang. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Victoria Sekuritas Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News