kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Keamanan Transaksi Kripto Sempat Jadi Sorotan, Ini Kata Pelaku Industri


Kamis, 19 September 2024 / 22:34 WIB
Keamanan Transaksi Kripto Sempat Jadi Sorotan, Ini Kata Pelaku Industri
ILUSTRASI. Mata uang kripto.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kekhawatiran terkait keamanan transaksi di platform kripto Indonesia sempat meningkat setelah salah satu platform exchange kripto lokal mengalami peretasan.

Namun, Wakil Ketua Umum Asosiasi Blockchain & Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI), Yudhono Rawis menyatakan bahwa dampaknya tidak signifikan.

"Belum ada laporan penurunan signifikan terhadap minat investor dan volume transaksi di platform kripto lokal," ungkap Yudhono kepada KONTAN pada Kamis (19/9).

Baca Juga: Perdagangan Sudah Pulih, Indodax Catat Volume Transaksi Tembus Rp 547 Miliar

Menurutnya, banyak platform exchange kripto di Indonesia telah mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan keamanan, seperti menambah lapisan keamanan, melakukan audit berkala, dan berkolaborasi dengan regulator seperti Bappebti.

Selain itu, regulasi dalam negeri cukup ketat, dan pedagang kripto telah menerapkan langkah-langkah keamanan komprehensif.

Yudhono juga menekankan pentingnya perusahaan yang terdaftar di Bappebti dan memiliki lisensi Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap keamanan dan transparansi.

Baca Juga: Saham Kripto di AS Melonjak Setelah Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Salah satu indikatornya adalah sertifikasi ISO 27001 dan pendirian Disaster Recovery Centre (DRC).

Platform-platform kripto di Indonesia juga disarankan untuk menggunakan cold wallet guna menyimpan aset nasabah, karena lebih aman dari serangan siber.

Untuk aset fiat, platform PFAK menyimpan 70% dana di lembaga kliring terpercaya, sementara untuk aset kripto, 70% disimpan di lembaga depository khusus kripto.

Adrian Sudirgo, CEO Ajaib Kripto, menyatakan bahwa perusahaannya terus memperkuat keamanan platform, termasuk dengan mendapatkan lisensi PFAK dari Bappebti.

"Keamanan aset pengguna adalah prioritas utama kami di Ajaib Kripto. Dengan regulasi yang jelas dan pengawasan ketat, kami berharap kepercayaan terhadap aset kripto semakin meningkat," kata Adrian.

Baca Juga: Kenaikan Harga Kripto Diprediksi Masih Berlanjut Hingga Akhir Tahun

Ajaib Kripto juga melaporkan peningkatan 3,4 kali lipat dalam pembelian Bitcoin dan lonjakan transaksi sebesar 7 kali lipat di platformnya.

Data OJK mencatat nilai transaksi aset kripto di Indonesia pada periode Januari hingga Agustus 2024 mencapai Rp 344,09 triliun, tumbuh 354% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah investor kripto juga meningkat menjadi 20,59 juta per Juli 2024.

Selanjutnya: Venteny Dukung UMKM Tingkatkan Kualitas Produk dan Membuka Akses Pasar

Menarik Dibaca: 4 Cara Mencukur Bulu Ketiak yang Benar agar Tidak Iritasi, Sudah Tahu?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×