kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   16.000   0,83%
  • USD/IDR 16.139   -85,00   -0,52%
  • IDX 7.931   38,34   0,49%
  • KOMPAS100 1.118   1,09   0,10%
  • LQ45 827   -2,94   -0,35%
  • ISSI 267   3,46   1,32%
  • IDX30 427   -1,81   -0,42%
  • IDXHIDIV20 491   -1,62   -0,33%
  • IDX80 124   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 128   0,08   0,06%
  • IDXQ30 138   -0,34   -0,25%

Melongok Manuver Sejumlah Konglomerat di Pasar Modal


Kamis, 14 Agustus 2025 / 21:25 WIB
Melongok Manuver Sejumlah Konglomerat di Pasar Modal
ILUSTRASI. Sejumlah konglomerat belakangan ini gencar melakukan manuver di pasar modal.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah konglomerat belakangan ini gencar melakukan manuver di pasar modal. Terbaru ada, Haji Romo Nitiyudo Wachjo alias Haji Robert yang melepas saham PT Petrosea Tbk (PTRO). 

Haji Robert melalui kendaraan investasinya di PT Caraka Reksa Optimal menjual sekitar 240,86 juta saham PTRO. Adapun PT Caraka Reksa Optimal merupakan pemegang saham pengendali PTRO. 

Melansir keterbukaan informasi yang dirilis pada Kamis (14/8/2025), PT Caraka Reksa Optimal melakukan transaksi harga rata-rata di Rp 2.968. Artinya, Caraka Reksa Optimal mengantongi dana sekitar Rp 714,89 miliar. 

Penjualan saham PTRO ini dilakukan untuk menambah jumlah saham beredar di publik atau free float saham. Adapun setelah transaksi, kepemilikan PT Caraka Reksa Optimal di PTRO mencapai 2,98 miliar saham atau setara 29,56%. 

Baca Juga: IHSG Tembus Rekor Tertinggi, Didorong Saham Konglomerat Tak Likuid

Sementara itu, konglomerat lain yang juga adik Prabowo Subianto, yakni Hashim Djojohadikusumo tercatat menambah kepemilikan di PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) melalui perusahaan bernama PT Investasi Sukses Bersama. 

Transaksi pembelian terjadi pada 8 Agustus 2025. PT Investasi Sukses Bersama membeli sekitar 30,09 juta saham WIFI di harga Rp 2.800. Dus, PT Investasi Sukses Bersama menggelontorkan Rp miliar untuk pembelian saham WIFI tersebut. 

Usai transaksi kepemilikan saham PT Investasi Sukses Bersama di WIFI pun meningkat menjadi 2,87 miliar saham atau setara 54,22%. Sebelumnya, PT Investasi Sukses Bersama hanya mendekap 2,84 miliar saham WIFI atau setara 53,65%. 

Selain kedua konglomerat itu, Andi Syamsuddin Arsya atau yang akrab dipanggil Haji Isam ini juga sempat melakukan manuver di pasar modal. Pada Juli 2025, Haji Isam membeli saham PT Jagonya Ayam Indonesia dari PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST). 

Pembelian itu dilakukan melalui perusahaan bernama PT Shankara Fortuna Nusantara. Diketahui, Shankara Fortuna Nusantara menggelontorkan Rp 54,44 miliar untuk membeli 15% saham Jagonya Ayam Indonesia. 

Sebelumnya di tahun lalu, konglomerat lain yakni Garibaldi “Boy” Thohir di Grup Alamtri,  melakukan gebrakan besar dengan melakukan spin off PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dari PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) dengan skema Initial Public Offering (IPO). 

Baca Juga: Gerak IHSG Dipengaruhi Saham Konglomerat, Berikut Catatan Analis

Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mencermati semua emiten dan saham konglomerat yang berada dalam lingkaran RI satu akan mendapatkan angin segar selama pemerintahan Presiden Prabowo. 

“Saham-saham yang sedang naik daun dan saham emiten konglomerat akan berjaya selama kepemimpinan Prabowo ,” katanya kepada Kontan, Kamis (14/8/2025). 

Ambil contoh, saham WIFI sudah melesat 1.108,33% dalam setahun terakhir. Pada akhir perdagangan Kamis (14/8/2025), WIFI parkir di level Rp 2.900 per saham atau menguat 7,01% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. 

Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas mencermati kalau berdasarkan sektornya sejumlah saham akan tengah mendapat angin segar. Misalnya, di sektor perkebunan kelapa sawit atau CPO.

Haji Isam tercatat memiliki dua perusahaan kelapa sawit, yakni PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) dan PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR). Pada perdagangan Kamis (14/8), JARR ditutup melesat 13,57% ke level Rp 795 per saham. 

Dalam sebulan terakhir saham JARR sudah melonjak 108,12%. Sementara pada Kamis (14/8), PGUN ditutup flat di level Rp 1.425 usai perdagangan sahamnya di suspensi Bursa Efek Indonesia selama tujuh hari perdagangan. 

Nafan menilai kenaikan harga saham emiten perkebunan kelapa sawit itu didorong oleh lonjakan harga CPO, yang tersengat oleh sentimen pembelian menjelang festival Diwali pada Oktober mendatang. 

Selain itu, penguatan juga disokong penegasaan Presiden Prabowo terkait kebijakan pencampuran bahan bakar nabati ke bahan bahan bakar minyak sebesar 50% alias B50 akan berjalan tahun depan. 

Pasalnya, ketika kebutuhan CPO terserap untuk dalam negeri, maka pasokan untuk ekspor akan menurun yang akan membuat harga CPO kembali naik. 

“Selain sektor non siklikal di sektor CPO, emiten konglomerat yang berada di sektor properti juga mendapatkan katalis positif dari penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dan perpanjangan insentif PPN DTP,” ucap Nafan. 

Baca Juga: Jika Tak Disokong Saham Konglomerat, IHSG Diperkirakan Masih di Bawah Level 7.000

Menurutnya, sentimen positif itu akan mendukung prospek saham milik konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan yang punya perusahaan di bidang properti yakni, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK). 

Khusus saham emiten konglomerat yang dekat dengan Prabowo, Nafan merekomendasikan speculative buy saham WIFI dengan area beli di Rp 2.560–Rp 2.760. Dia belum membuat target harga baru untuk WIFI, sebab resistance sebelumnya Rp 2.890 baru tercapai. 


 

Selanjutnya: Habis Cetak Rekor Tertinggi, Harga Bitcoin Langsung Terjun Bebas

Menarik Dibaca: Habis Cetak Rekor Tertinggi, Harga Bitcoin Langsung Terjun Bebas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×