Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mengalami insiden keamanan pada 11 September 2024 yang diduga dilakukan oleh hacker asal Korea Utara, Indodax berhasil memulihkan layanannya dalam waktu sekitar 80 jam.
Pemulihan cepat ini menjadikan Indodax diklaim sebagai salah satu platform kripto dengan recovery tercepat di industri.
CEO Indodax, Oscar Darmawan, menegaskan bahwa insiden keamanan ini bisa menimpa exchange kripto mana pun.
Baca Juga: Pembobolan Platform Kripto dan Stabilitas Sistem Keuangan
“Kami telah menerapkan langkah mitigasi komprehensif yang membuat platform kami lebih aman dari sebelumnya. Kejadian ini justru memperkuat keamanan INDODAX,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (19/9).
Pasca pemulihan, operasional dan likuiditas Indodax tetap stabil tanpa adanya tanda-tanda kepanikan dari pengguna. Volume perdagangan bahkan meningkat, mencapai Rp 547 miliar, mencerminkan kepercayaan para pengguna terhadap ketahanan platform ini.
Berdasarkan data dari CoinGecko, Indodax masih menjadi tempat transaksi kripto terbesar di Indonesia.
Sebagai langkah tanggap, Indodax meningkatkan layanan dukungan pelanggan dan berkoordinasi dengan pihak regulator seperti Bappebti, OJK, BSSN, serta Cyber Mabes Bareskrim.
Baca Juga: Sejumlah Akun Indodax Belum Bisa Melakukan Withdrawal
Indodax juga menghimbau pengguna untuk meningkatkan keamanan akun mereka dengan fitur verifikasi dua langkah (2FA) dan menjaga kerahasiaan informasi pribadi.
Dalam upayanya menjaga transparansi, Indodax telah mempublikasikan Proof of Reserve yang menunjukkan cadangan aset kripto lebih dari 100% dari total saldo pengguna. Saat ini, Indodax memiliki cadangan aset sebesar Rp 11,529 triliun, termasuk 4.806,34 Bitcoin dan 36.915,47 Ethereum.
Oscar menekankan pentingnya transparansi dalam menjaga kepercayaan pengguna, memastikan bahwa dana pengguna aman dan terlindungi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News