Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga kripto mengalami penguatan usai The Fed mengumumkan pelonggaran kebijakan moneter dengan memangkas suku bunga hingga 50 basis poin menjadi 4,75%-5% pada Rabu (18/9) waktu AS. Penguatan ini diprediksi masih berlanjut hingga akhir tahun.
Tengok saja coinmarketcap, pada Kamis (19/9) pukul 18.04 WIB harga Bitcoin berada di US$ 62.298, naik 4,00% dalam sehari, dan menguat 7,52% dalam sepekan.
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengungkapkan bahwa keputusan The Fed membuat investor cenderung mencari instrumen investasi dengan potensi imbal hasil yang lebih tinggi, termasuk aset kripto.
"Dari sisi analisis teknikal, BTC berpotensi menguji level resistensi di US$ 64.000 sebelum mencoba mencapai atau bahkan melampaui harga tertingginya di US$ 73.750 pada kuartal keempat tahun ini." kata Panji kepada KONTAN, (19/9).
Baca Juga: Harga Bitcoin Melonjak Usai The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan
Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin menambahkan reli bullish harga kripto akan terus berlanjut karena The Fed diramal masih akan menurunkan suku bunga dalam kurun waktu satu tahun ke depan.
"Ditambah outlook pertumbuhan ekonomi yang cukup solid, turut meningkatkan perhatian para investor terhadap aset berisiko seperti aset kripto," kata Fahmi kepada KONTAN, Kamis (19/9).
Dengan sentimen ini, menurut Fahmi tidak menutup kemungkinan BTC atau bahkan ETH pada siklus kali ini dapat mencapai level harga dua kali lipat dari harga tertinggi yang pernah dibukukan sebelumnya.
Sementara Panji mengatakan secara pola historis BTC rata-rata mengalami kenaikan sekitar 88% pada kuartal keempat selama satu dekade terakhir. Oleh sebab itu ditopang sentimen global, Panji memproyeksi ada peluang BTC untuk mencapai atau melampaui ATH di kuartal 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News