kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Kata Analis Terkait IPO Barito Renewables Energy (BREN)


Jumat, 15 September 2023 / 18:16 WIB
Kata Analis Terkait IPO Barito Renewables Energy (BREN)
ILUSTRASI. Pekerja melakukan pemeriksaan rutin jaringan instalasi pipa di wilayah pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Salak milik Star Energy Geothermal di Sukabumi, Jawa Barat.


Reporter: Recha Dermawan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Panas Bumi adalah salah satu sumber energi terbarukan yang cukup menarik dikembangkan di Indonesia.

Analis NH Korindo, Leonardo Lijuwardi melalukan riset dan menemukan data dari Think Geo Energy yang menyebutkan bahwa pada 2022, Indonesia adalah salah satu negara penghasil Panas Bumi terbesar urutan kedua di dunia, dengan kapasitas terpasang 2.356 MW (megawatt).

Mengacu pada data Kementrian ESDM (2020), total potensi energi panas bumi Indonesia diperkirakan mencapai 23.7 GW (gigawatt). Panas bumi menyimpan potensi yang besar untuk dikembangkan di Indonesia jika berbicara soal jangka panjang.

IPO PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), mega IPO yang baru hari ini diumumkan merupakan IPO dari induk perusahaan Star Energy Pte Ltd milik Taipan Indonesia Prajogo Pangestu yang dimana Star Energy adalah salah satu perusahaan panas bumi terbesar di dunia.

Baca Juga: Melirik Peluang IPO Barito Renewables (BREN), Bisa Sesukses IPO Petrindo (CUAN)?

Bagaimana prospek Industri panas bumi ke depannya? Tentu saja IPO BREN adalah salah satu hal menarik untuk membuka perjalanan sektor panas bumi di Indonesia.

Research Analyst NH Korindo Sekuritas Leonardo Lijuwardi mengatakan, IPO BREN yang emitennya dimiliki oleh Taipan konglomerat Prajogo Pangestu dari Group BRPT adalah salah satu IPO jumbo yang cukup menarik dimana BREN bergerak dalam sektor EBT khususnya Energi Panas Bumi yang cukup unik dan menarik.

“Indonesia bisa dikatakan sebagai salah satu negara yang memiliki karunia berlimpah di sumber daya alamnya. Salah satu karunia tersebut adalah energi panas bumi yang cukup melimpah akibat letak Indonesia yang berada di Jalur Pacific Ring of Fire.” kata Leonardo dalam riset terbarunya

Wilayah Indonesia terletak pada lajur sabuk gunung api aktif ini memiliki limpahan potensi panas bumi yang besar yang tersebar sepanjang lajur Pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Busur Banda hingga Sulawesi Utara, dan lajur Halmahera. Pada kawasan ini telah diketahui sebanyak 276 titik potensi panas bumi dengan total potensi sebesar 23,7 GW.

Baca Juga: Bidik Rp 3,51 Triliun, Intip Penggunaan Dana IPO Barito Renewables (BREN)

Saat ini, mengacu pada data ESDM adapun total Potensi sumber Panas Bumi yang bisa digarap berjumlah sekitar 16,547 MW tersebar di 119 WKP (Wilayah Kerja Panas Bumi) yang tersebar di seluruh Pulau-pulau di Indonesia.

“Berdasarkan data dari NS Energy dan Think Geo Energy, Indonesia sejak 2018 – 2022 merupakan negara kedua terbesar penghasil “Energi Panas Bumi” di dunia setelah pada posisi pertama diduduki oleh Amerika Serikat dan peringkat ketiga diduduki oleh Negara tetangga kita, Filipina. Sebelum Indonesia meningkatkan pemasangan kapasitas PLTP-nya, posisi kedua diduduki oleh Filipina” kata Leonardo.

Kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia diperkirakan akan tumbuh pesat dari kurang lebih 2,6 GW pada tahun 2023 menjadi kisaran 6,7 GW pada tahun 2030, dengan CAGR sebesar kurang lebih 14,6% yang dapat dibandingkan secara relatif terhadap rata-rata CAGR global sebesar kisaran 5,8% pada jangka waktu yang sama.

Baca Juga: IPO Barito Renewables (BREN) Hanya Lepas 3,35% Saham, Ini Kata BEI

Pada tahun 2030, Indonesia diharapkan memiliki kapasitas panas bumi terbesar di dunia yang merupakan 35% dari estimasi kapasitas netpanas bumi global. Pertumbuhan ini didukung oleh potensi sumber daya panas bumi Indonesia yang signifikan, pertumbuhan permintaan pasar yang pesat, dan dukungan kebijakan sebagai bagian utama rencana masa depan pemerintah untuk meningkatkan energi terbarukan dalam bauran energi (Menurut Wood Mackenzie).

IPO dari BREN yang merupakan Induk dari salah satu perusahaan panas bumi terbesar di dunia yaitu Star Energy membuka jalan bagi perusahaan – perusahaan serupa di Indonesia.

"Jika melihat para competitor di industri EBT PLT Panas Bumi, tentunya langkah tersebut adalah batu loncatan awal yang memungkinkan perusahaan PLT Panas Bumi untuk melakukan aksi korporasi IPO di Indonesia. Sebut saja misalnya Supreme Energy, yang merupakan salah satu pemain besar panas Bumi bisa saja akan mungkin melakukan aksi serupa" kata Leonardo 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×