kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.832   -37,03   -0,54%
  • KOMPAS100 989   -6,89   -0,69%
  • LQ45 760   -4,16   -0,54%
  • ISSI 222   -0,69   -0,31%
  • IDX30 392   -3,26   -0,83%
  • IDXHIDIV20 456   -5,40   -1,17%
  • IDX80 111   -0,56   -0,51%
  • IDXV30 113   -1,23   -1,08%
  • IDXQ30 127   -0,89   -0,69%

Jumlah di Pipeline Terus Menyusut, BEI Buka Potensi Revisi Target IPO untuk 2025


Rabu, 25 Juni 2025 / 16:04 WIB
Jumlah di Pipeline Terus Menyusut, BEI Buka Potensi Revisi Target IPO untuk 2025
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII), PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX), dan PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (8/1/2025).


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) masih lesu darah. Per semester I-2025, perusahaan yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) baru ada 14 emiten dengan nilai Rp 7,01 triliun. 

Padahal tahun ini BEI menargetkan bisa memboyong 66 emiten anyar dengan skema IPO. BEI baru mengamankan 21,21% dari target yang dicanangkan untuk setahun penuh. 

Namun jumlah calon emiten yang mengantre di pipeline semakin menyusut. Berdasarkan ada BEI per 20 Juni 2025, terdapat 14 calon emiten. Padahal per data 16 Mei 2025 masih ada 29 perusahaan dalam pipeline. 

Baca Juga: Chandra Daya Investasi (CDIA) Jadi Lighthouse IPO Keempat di 2025, Susul RATU & CBDK

Penurunan juga terjadi dalam pipeline penghimpunan dana di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Per 28 Mei 2025, OJK mencatatkan ada 21 perusahaan yang berada di pipeline IPO dengan nilai Rp 3,99 triliun. 

Padahal pada 30 April 2025 lalu, jumlah pipeline IPO masih ada 26 perusahaan dengan potensi dana Rp 4,48 triliun. Bahkan nilainya pada bulan Maret lebih tinggi, yakni mencapai 102 perusahaan dengan nilai emisi Rp 14,88 triliun.

Sebenarnya untuk 2025, BEI menargetkan total instrumen yang bisa diterbitkan mencapai 407 efek. Ini termasuk saham, obligasi, Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), Efek Beragun Aset (EBA) dan emisi Waran Terstruktur.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia menyampaikan dengan kondisi pasar yang bergerak sangat dinamis, ada ruang bagi BEI untuk melakukan perubahan target.  

“Namun perubahan itu terjadi dari komposisi jumlah per masing-masing instrumen. Tetapi mudah-mudahan 407 efek bisa tercapai,” jelasnya saat ditemui, Rabu (25/6). 

Baca Juga: 14 Perusahaan Antre IPO di BEI, Ada Anak Usaha Chandra Asri

Nyoman masih optimistis target 407 efek di sepanjang 2025 bisa tercapai. Nanti akan BEI atur instrumen mana yang akan mengalami kenaikan dan instrumen mana yang akan diturunkan targetnya. 

Melansir laman resmi e-IPO per Rabu (25/6), saat ini ada tujuh perusahaan dalam masa penawaran awal atau bookbuilding. Mereka adalah PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) dan PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK), PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN).

Kemudian PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG), PT Asia Pramulia Tbk (ASPR), PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT), PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) dan yang paling baru pada PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI).

Hermanto Tanoko, Founder of TanCorp yang sudah memboyong beberapa perusahaan portofolionya untuk IPO mengakui adanya pengetatan IPO. TanCorp sendiri merupakan salah satu investor strategis dari MERI. 

Baca Juga: BEI Merayu Perusahaan Kakap untuk Masuk Bursa

Dia bilang persetujuan efektif dari OJK untuk IPO MERI merupakan pengumuman yang mengejutkan. Pasalnya, akhir-akhir ini proses persetujuan untuk IPO sangat ketat. 

“Yang ditolak mungkin ada lebih dari 80% karena sebelumnya mungkin terlalu mudah sehingga semua bisa IPO,” kata Hermanto dalam webinar Indonesia Investment Education, Selasa (25/6). 
 

Selanjutnya: Cuaca Besok (26/6) di Banten, Tangerang Diguyur Hujan

Menarik Dibaca: Cuaca Besok (26/6) di Banten, Tangerang Diguyur Hujan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×