Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelaran penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di awal 2025 mulai semarak. Di dua pekan pertama Januari 2024, ada empat perusahaan yang mulai melakukan menawarkan saham perdana.
Pada 2–6 Januari 2025, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) dan PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX) menggelar penawaran IPO. Adapun RATU mematok harga IPO sebesar Rp 1.150 setiap saham.
Anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) ini menawarkan 543,10 juta saham biasa atau setara dengan 20%. Dus, RATU berpotensi meraup dana segar sebesar Rp 624,46 miliar.
Sementara, KSIX mematok harga IPO sebesar Rp 452 per saham. Dengan menawarkan 320,67 saham baru, emiten properti ini berpotensi meraup dana segar sebesar Rp 144,94 miliar.
Baca Juga: Usai IPO, Daya Intiguna Yasa (MDIY) Masih Bakal Terus Ekspansi di Tahun 2025
Kemudian, mulai 3 - 9 Januari 2024, ada PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) dan PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) yang menawarkan sahamnya kepada publik.
Perusahaan tercatat yang terafiliasi Sugianto Kusuma alias Aguan, CBDK menetapkan harga penawaran umum saham perdana sebesar Rp 4.060 per saham.
Anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) ini menawarkan 566,89 juta saham. Dengan demikian, CBDK berpotensi meraup dana sebanyak Rp 2,3 triliun untuk menggelar ekspansi.
Adapun untuk 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan bisa memboyong 66 perusahaan untuk bisa melantai. Sementara itu, di pipeline BEI masih ada 21 perusahaan yang mengantri.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menyampaikan optimismenya bahwa target IPO 66 perusahaan baru bisa tercapai. Selain dari gelaran IPO yang semarak di awal tahun, optimismenya muncul karena antrean di pipeline masih panjang.
“Iya dong, harus optimistis, di pipeline masih masih ada 21 berarti masih kurang 45 lagi,” ucapnya saat ditemui di Gedung BEI, Kamis (2/1).
Dari pipeline IPO BEI, mayoritas calon emiten yang mengantri merupakan perusahaan dengan aset skala besar sebanyak 18. Kemudian hanya ada dua perusahaan aset skala menengah atau berkisar Rp 50 miliar–Rp 250 miliar.
Selanjutnya: Kendalikan Harga Pangan, Bapanas Lanjutkan Program SPHP Beras, Kedelai dan Jagung
Menarik Dibaca: Miss V Sehat Seperti Apa? Ini 4 Tanda Miss V Sehat yang Harus Moms Tahu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News