Reporter: Yuliana Hema | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Bukit Sentul Tbk (BKSL) untuk menjual dua bidang tanah seluas total 152 hektare (ha) miliknya kepada Genting Plantations Bhd (GENP) bakal menjadi angin segar bagi emiten properti ini.
Transaksi telah disepakati dalam perjanjian jual beli bersyarat antara anak usaha kedua perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung yang telah ditandatangani pada 19 Juli 2024.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Malaysia, Genting Plantations Bhd melakukan transaksi melalui PT Genting Properti Abadi. Sementra, BSKL lewat PT Aftanesia Raya dan PT Primatama Cahaya Sentosa.
Baca Juga: Melonjak Signifikan, Sentul City (BKSL) Kantongi Laba Rp 332 Miliar pada 2023
Genting Plantations Bhd bakal membeli lahan seluas 80 ha atau Lahan1 milik PT Aftanesia Raya dan PT Primatama Cahaya Sentosa di Kotapraja, Sentul City senilai RM 509,8 juta atau Rp 1,76 triliun.
GENP juga membeli 72 ha lahan yang berdekatan dengan Lahan1 senilai RM 83,2 juta atau Rp 288 miliar. Dus, Genting Plantations Bhd akan menggelontorkan RM 593 juta atau setara Rp 2,05 triliun.
Manajemen Genting Plantations Bhd menjelaskan akuisisi ini akan membuka peluang bagi GENP untuk melakukan kegiatan yang terkait dengan pengembangan properti. Ini sejalan dengan rencana ekspansi GENP di Indonesia.
"Dengan akuisisi ini, kami dapat membangun kehadirannya di pasar properti Jakarta. Kehadiran ini berpotensi membuka peluang lain untuk memperkuat inisiatif ekspansi di Indonesia," tulis manajemen GENP, Jumat (19/7).
Baca Juga: Bukit Sentul Mencatat Lonjakan Pendapatan Sepanjang 2023
Equity Analyst Sucor Sekuritas Niko Pandowo memproyeksikan keuntungan dari penjualan lahan ini mencapai 65%, tetapi perlu diingat bahwa transaksi ini bukan kejadian yang berulang.
Manajemen BKSL juga belum memutuskan secara final penggunaan dana dari penjualan tanah tersebut. Namun salah satu kemungkinannya, adalah untuk mengurangi utang.
Terutama kepada Bank Mayapada yang mencapai 60% dari total uang BKSL dengan bunga 12%-14%. Adapun total liabilitas BKSL mencapai Rp 4,75 triliun per 31 Desember 2023.
"Jika BKSL melunasi utang ke Bank Mayapada sebesar Rp 932 miliar, perusahaan bisa menghemat bunga sekitar Rp 121 miliar per tahun," jelasnya dalam riset yang dirilis, Senin (22/7).
Baca Juga: Taman Budaya Sentul, tempat wisata yang tepat untuk aktivitas luar ruangan
Perlu dicermati, BKSL masuk dalam papan pemantauan khusus sehingga perdagangan sahamnya menggunakan mekanisme periodic call auction. Niko mengatakan hal ini menyebabkan tekanan jual pada sahamnya.
Namun dia menyarankan investor melihat hal tersebut sebagai peluang untuk membeli. Adapun Sucor Sekuritas memberikan rekomendasi beli BKSL dengan target harga di Rp 250 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News