Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sinarmas buka suara terkait investasi mereka di obligasi milik PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang menderita gagal bayar.
Anup Kumar, Treasury & FI Group Head Bank Sinarmas mengatakan, saat ini Bank Sinarmas memang betul investasi kepada obligasi milik WIKA.
“Sampai saat ini tidak terjadi kerugian yang signifikan. Bank Sinarmas telah melakukan langkah-langkah preventif untuk memitigasi potensi risiko yang timbul,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (8/8).
Menurut Anup, hal tersebut juga tidak berpengaruh terhadap kinerja Bank Sinarmas.
Baca Juga: Menimbang Daya Tarik Investasi Migas Indonesia
“Ke depan kami turut serta dalam proses hukum yang saat ini sedang berlangsung melalui Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO),” ungkapnya.
Asal tahu saja, WIKA memiliki dua surat utang yang mengalami gagal bayar pokok pada saat jatuh tempo.
WIKA menunda pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 Seri A (SMWIKA02ACN2) dan Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 Seri A (WIKA02ACN2) yang jatuh tempo pada tanggal 18 Februari 2025.
Penundaan pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 Seri A dan Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 Seri A itu juga membuat saham WIKA disuspensi Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga hari ini.
Sementara itu, WIKA juga berencana kembali menggelar RUPO dan Rapat Umum Pemegang Sukuk (RUPSU) pada akhir Agustus mendatang.
Melansir keterbukaan informasi di laman BEI tanggal 31 Juli 2025, WIKA akan menyelenggarakan RUPO dan RUPSU untuk lima surat utang pada tanggal 28 Agustus 2025 dan 29 Agustus 2025.
Yaitu, Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap I Tahun 2021, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap I Tahun 2021, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Wijaya Karya Tahap I Tahun 2022, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020, dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022.
Baca Juga: Proyeksi Kupon SBN Ritel di Sisa Tahun 2025 Antara 5,75% – 6%
Selanjutnya: KPK Sebut 100 Agen Travel Diduga Terlibat dalam Pembagian Kuota Haji 2024
Menarik Dibaca: 2 Resep Bolu Tanpa Pengembang yang Lembut dan Super Simpel, 100% Berhasil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News