kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.202   60,78   0,85%
  • KOMPAS100 1.106   11,13   1,02%
  • LQ45 878   12,09   1,40%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,48   1,46%
  • IDXHIDIV20 540   5,30   0,99%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 134   0,17   0,13%
  • IDXQ30 149   1,68   1,14%

Jelang RDG BI, Investor Lebih Hati-Hati Terhadap Lelang SUN pada Selasa (17/10)


Minggu, 15 Oktober 2023 / 18:51 WIB
Jelang RDG BI, Investor Lebih Hati-Hati Terhadap Lelang SUN pada Selasa (17/10)
ILUSTRASI. Warga mencari informasi mengenai Surat Berharga Negara (SBN) jenis Sukuk Tabungan Seri ST010 di Jakarta, Kamis (18/3/2023). Jelang RDG BI, Investor Bakal Lebih Hati-Hati pada Lelang SUN, Selasa (17/10).


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Minat investor dalam mengikuti lelang Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan cenderung rendah pada Selasa (17/10). Investor masih berhati-hati masuk ke pasar obligasi tanah air akibat suku bunga tinggi Amerika Serikat (AS).

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menjelaskan, turunnya antusiasme investor terhadap pelaksanaan lelang SUN ataupun sukuk belakangan ini karena ketidakpastian pasar meningkat. Dimana, The Fed tetap menyuarakan suku bunga perlu naik satu kali lagi, sebelum tutup tahun ini.

“Pembahasan terakhir The Fed masih berpotensi mengerek bunga yang menciptakan ketidakpastian,” ucap Ramdhan saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (15/10).

Baca Juga: Lelang SUN Diperkirakan Masih Sepi Peminat pada Selasa (17/10)

Ramdhan menambahkan, lonjakan imbal hasil atau yield US Treasury juga menyebabkan keluarnya dana dari emerging market termasuk Indonesia. Yield US Treasury sempat kembali menyentuh level tinggi di 4,7% pada 13 Oktober 2023.

Dari dalam negeri, minat investor akan mencermati pelemahan rupiah dan menanti Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 18 Oktober – 19 Oktober 2023. Sehingga, kondisi ini mendorong investor untuk wait and see yang bisa berpengaruh pada penawaran masuk lelang. 

Ramdhan mengatakan, kondisi pasar surat utang Indonesia saat ini memang didukung penguatan yield, namun volume masih rendah di pasar sekunder (secondary market). Hal itu mengindikasikan pula investor akan meminta yield lebih tinggi pada lelang SUN Selasa depan.

Baca Juga: Bank Rebalancing Portofolio SBN di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Menurut Ramdhan penawaran lelang SUN masih bisa mencapai Rp 20 triliun, namun nampaknya tidak akan lebih tinggi dibandingkan lelang sebelumnya Rp 22,42 triliun. Solidnya data makro ekonomi masih akan menjadi daya tarik pasar SUN dan didukung likuiditas pasar domestik.

Adapun pemerintah memasang target indikatif lelang sebesar Rp 19 triliun – Rp 28,5 triliun pada Selasa (17/10). Terdapat enam surat utang yang ditawarkan yakni SPN03240117, SPN12241017, FR0095, FR0100, FR0098, FR0097 serta FR0089.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×