Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Minat investor dalam mengikuti lelang Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan cenderung rendah pada Selasa (17/10). Investor masih berhati-hati masuk ke pasar obligasi tanah air akibat suku bunga tinggi Amerika Serikat (AS).
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menjelaskan, turunnya antusiasme investor terhadap pelaksanaan lelang SUN ataupun sukuk belakangan ini karena ketidakpastian pasar meningkat. Dimana, The Fed tetap menyuarakan suku bunga perlu naik satu kali lagi, sebelum tutup tahun ini.
“Pembahasan terakhir The Fed masih berpotensi mengerek bunga yang menciptakan ketidakpastian,” ucap Ramdhan saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (15/10).
Baca Juga: Lelang SUN Diperkirakan Masih Sepi Peminat pada Selasa (17/10)
Ramdhan menambahkan, lonjakan imbal hasil atau yield US Treasury juga menyebabkan keluarnya dana dari emerging market termasuk Indonesia. Yield US Treasury sempat kembali menyentuh level tinggi di 4,7% pada 13 Oktober 2023.
Dari dalam negeri, minat investor akan mencermati pelemahan rupiah dan menanti Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 18 Oktober – 19 Oktober 2023. Sehingga, kondisi ini mendorong investor untuk wait and see yang bisa berpengaruh pada penawaran masuk lelang.
Ramdhan mengatakan, kondisi pasar surat utang Indonesia saat ini memang didukung penguatan yield, namun volume masih rendah di pasar sekunder (secondary market). Hal itu mengindikasikan pula investor akan meminta yield lebih tinggi pada lelang SUN Selasa depan.
Baca Juga: Bank Rebalancing Portofolio SBN di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Menurut Ramdhan penawaran lelang SUN masih bisa mencapai Rp 20 triliun, namun nampaknya tidak akan lebih tinggi dibandingkan lelang sebelumnya Rp 22,42 triliun. Solidnya data makro ekonomi masih akan menjadi daya tarik pasar SUN dan didukung likuiditas pasar domestik.
Adapun pemerintah memasang target indikatif lelang sebesar Rp 19 triliun – Rp 28,5 triliun pada Selasa (17/10). Terdapat enam surat utang yang ditawarkan yakni SPN03240117, SPN12241017, FR0095, FR0100, FR0098, FR0097 serta FR0089.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News