kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yield US Treasury Naik, Minat Investor pada Lelang SUN Selasa (16/5) Diramal Terbatas


Senin, 15 Mei 2023 / 19:45 WIB
Yield US Treasury Naik, Minat Investor pada Lelang SUN Selasa (16/5) Diramal Terbatas
ILUSTRASI. Peningkatan Yield US Treasury bisa membatasi minat investor dalam lelang SUN yang akan digelar Selasa (16/5).


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan Yield US Treasury bisa membatasi minat investor dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) yang akan digelar Selasa (16/5). Aliran dana masuk ke domestik cukup terbatas dalam beberapa hari terakhir.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, kembali meningkatnya yield US Treasury diperkirakan dapat membatasi peluang penurunan yield di pasar surat utang Indonesia pada awal pekan ini. Potensi penurunan yield juga akan dibatasi oleh melambatnya aliran dana asing ke pasar domestik.

“Investor diperkirakan masih belum akan terlalu agresif di awal pekan ini menjelang lelang SUN besok. Hal ini diperkirakan juga dapat membatasi potensi penguatan harga surat utang di awal pekan ini,” jelas Reza kepada Kontan.co.id, Senin (15/5).

Baca Juga: Didukung Tren Penurunan Inflasi, Lelang SUN Selasa (16/5) Diprediksi Semarak

Dalam dua hari perdagangan tengah pekan lalu yaitu pada 10 dan 11 Mei 2023, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) tercatat turun sebesar Rp 4,8 triliun. Secara total, kepemilikan asing di SBN tercatat sebesar Rp 827,35 triliun hingga 12 Mei 2023.

Menurut Reza, adanya aliran dana keluar (outflow) oleh investor asing karena dipengaruhi sentimen global dengan peningkatan yield obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) di perdagangan terakhir pekan lalu. Hal itu terjadi saat masih tingginya ekspektasi inflasi ke depan yang juga meredakan keyakinan investor bahwa Bank Sentral AS akan mempertahankan level suku bunga acuannya.

Mengutip Tradingeconomics, yield US Treasury tenor 10 tahun sekitar 3,43% pada hari Jumat (12/5), setelah menyentuh 3,35% di awal pekan. Peningkatan yield US Treasury ini menjadi ancaman bagi pasar obligasi Indonesia karena selisih (spread) yield yang kian menipis.

Baca Juga: Realisasi Penerbitan SBN Hingga Kuartal I 2023 Mencapai Rp 295,45 Triliun

Reza menilai kondisi pasar surat utang kali ini tidak akan jauh berbeda dengan kondisi pada lelang SUN yang lalu. Dimana, lelang SUN terakhir dilaksanakan pada 11 April 2023 yang mencatat penawaran masuk sebanyak Rp 44.98 triliun dengan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 16.05 triliun.

Sekalipun kenaikan harganya tidak signifikan, Reza melihat penguatan harga dan yield SUN bakal cenderung stabil pada lelang Selasa (16/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×