Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah akhirnya resmi melantai di bursa, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menyusun berbagai strategi untuk mengembangkan bisnisnya. Pasca initial public offering (IPO), emiten teranyar di Bursa Efek Indonesia ini telah menyusun rencana penggunaan dana hasil IPO tersebut.
Direktur Keuangan IPCM Herman Susilo menyatakan, sebagian besar dana segar yang mereka peroleh dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk keperluan belanja modal alias capital expenditure (capex).
"Sesuai dengan prospektus kami, 90% dari dana IPO ini akan digunakan untuk capex di tahun 2018. Sisanya, sebanyak 10%, akan digunakan untuk keperluan modal kerja," ujar Herman di Jakarta, Jumat (22/12).
Dana capex tersebut nantinya akan digunakan anak usaha PT Pelindo II ini untuk membeli kapal baru. Rencananya, IPCM akan membeli delapan kapal tunda baru di tahun 2018 mendatang.
Herman memperkirakan, IPCM membutuhkan dana kurang lebih Rp 480 miliar untuk pembelian armada baru tersebut. Namun, tak semua dana yang digunakan untuk pembelian armada baru tersebut berasal dari dana yang mereka peroleh dari IPO.
"Pembayaran kapal itu kan bisa macam-macam skemanya. Bisa dengan pembayaran termin atau pembayaran di belakang. Dengan begitu, kemungkinan dana IPO tersebut tidak akan habis digunakan di tahun ini," terang Herman.
Meski begitu, mereka tak menutup kemungkinan untuk mencari sumber pendanaan lain untuk keperluan capex mereka. Salah satunya ialah melalui pinjaman bank. Namun, IPCM masih cukup yakin dana dari IPO dan kas internal mereka masih cukup untuk pendanaan capex perusahaan penyedia layanan jasa pemanduan dan penundaan kapal ini.
Sebagai informasi, IPCM berhasil meraup dana segar sebesar Rp 461,89 miliar dari penawaran umum saham perdana mereka. Lewat IPO ini, mereka melepas 1,21 miliar lembar saham yang setara dengan 23% modal disetor dan ditempatkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News