Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II), PT Jasa Armada Indonesia Tbk, telah menetapkan harga penawaran umum saham perdananya di kisaran Rp 325-Rp 530 per saham. Mereka akan melepas sebanyak-banyaknya 1,74 miliar lembar saham, atau setara 30% dari total modal. Artinya, IPC Marine mengincar dana maksimal Rp 924,31 miliar.
Dalam proses initial public offering (IPO) ini, IPC Marine telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek (joint lead underwriters). Sementara itu PT RHB Sekuritas Indonesia bertugas sebagai penjamin emisi (underwriter).
Presiden Direktur Jasa Armada Indonesia Dawam Atmosudiro mengatakan, dana hasil IPO ini akan digunakan untuk keperluan belanja modal alias capital expenditure (capex) dan modal kerja. "Sebesar 90% dari dana IPO ini akan digunakan untuk capex demi keperluan ekspansi, sisanya untuk modal kerja," ujar Dawam, Selasa (28/11).
Selama dua tahun mendatang, perusahaan ini berencana membeli 15-16 armada baru. Dana investasi setiap kapal diperkirakan Rp 60 miliar hingga Rp 65 miliar. Itu artinya, perusahaan butuh dana maksimal Rp 1,04 triliun.
Di 2018 nanti, Dawam menargetkan margin laba bersih Jasa Armada Indonesia mencapai 19%. Adapun hingga semester I-2017, JAI mencatat pendapatan Rp 365,4 miliar dan laba Rp 50,89 miliar.
Masa penawaran awal (bookbuilding) berlangsung pada tanggal 28 November 2017-5 Desember. IPC Marine berharap bisa mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 13 Desember nanti.
Adapun penawaran umum akan dilaksanakan pada 15–18 Desember. Pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan terlaksana di 22 Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News