kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.918.000   12.000   0,63%
  • USD/IDR 16.395   6,00   0,04%
  • IDX 7.550   -68,02   -0,89%
  • KOMPAS100 1.058   -6,27   -0,59%
  • LQ45 798   -6,91   -0,86%
  • ISSI 255   -0,71   -0,28%
  • IDX30 413   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 473   -3,89   -0,82%
  • IDX80 120   -0,65   -0,54%
  • IDXV30 124   0,66   0,54%
  • IDXQ30 131   -1,42   -1,07%

Isu Merger GOTO dan Grab Kembali Menguat, Cek Rekomendasi Analis


Rabu, 30 Juli 2025 / 05:15 WIB
Isu Merger GOTO dan Grab Kembali Menguat, Cek Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Ilustrasi gojek logo baru, Jakarta . Isu merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan Grab Holdings Ltd kembali mencuat.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan Grab Holdings Ltd kembali mencuat. 

Laporan terbaru menyebutkan bahwa Daya Anagata Nusantara (Danantara) tengah mempertimbangkan untuk mengambil porsi kepemilikan minoritas dalam entitas gabungan tersebut.

Dalam riset tertanggal 19 Juni 2025, Analis Riset Deutsche Bank, Peter Milliken, mengutip laporan Bloomberg 6 Juni 2025 yang menyebut nilai potensi akuisisi tersebut mencapai US$ 7 miliar. 

Meskipun belum terdapat keputusan final, pihak Grab mengakui bahwa wacana ini sedang dalam pertimbangan. 

Baca Juga: Asing Paling Banyak Melego Saham BBCA dan BMRI, Selasa (29/7)

“Minat dari Danantara menunjukkan bahwa peluang terjadinya kesepakatan ini lebih besar dibandingkan tidak terjadi,” ujar Peter dalam risetnya. 

Peter juga menyoroti langkah Grab yang baru-baru ini menghimpun dana sebesar US$ 1,5 miliar melalui penerbitan obligasi konversi, tanpa alasan yang jelas. Ia menilai hal ini dapat menjadi sinyal bahwa rencana merger dengan GOTO memang sedang disiapkan. 

Jika terealisasi, merger ini diyakini akan menghadirkan potensi pertumbuhan signifikan bagi GOTO.

Sejalan dengan itu, Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis Setyo Wibowo, menilai rencana ini dapat memperkuat struktur permodalan serta meningkatkan legitimasi merger di mata regulator. 

“Kehadiran Danantara juga berpotensi meredam kekhawatiran terkait dominasi asing,” ujarnya kepada Kontan, Senin (29/7/2025).

Azis juga mencermati bahwa partisipasi Danantara dapat memperlancar proses persetujuan dari lembaga pengawas seperti Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). 

Dari sisi fundamental, kehadiran investor strategis lokal dinilai mampu mempercepat efisiensi operasional serta memperluas sinergi layanan on-demand. Hal ini diperkirakan berdampak positif terhadap margin dan EBITDA GOTO dalam jangka panjang.

Kendati demikian, Azis mencatat bahwa investor masih bersikap hati-hati terhadap potensi risiko dari sisi persaingan usaha.

Baca Juga: S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Baru, Pasar Fokus pada Rapat The Fed

“Pasar menantikan kejelasan lebih lanjut mengenai struktur merger serta dampaknya terhadap nilai pemegang saham eksisting,” imbuhnya.

Di sisi lain, Peter mengingatkan investor agar tetap mewaspadai potensi koreksi global pada saham-saham teknologi hingga akhir tahun, yang dapat memicu penurunan valuasi. 

Namun, ia juga menilai bahwa GOTO memiliki prospek pertumbuhan yang menjanjikan di sektor layanan keuangan, selama perusahaan mampu mengeksekusi rencana dengan baik.

Atas dasar tersebut, Peter merekomendasikan buy saham GOTO dengan target harga Rp 115 per saham. Sementara itu, Azis menyarankan sikap wait and see mengingat secara teknikal GOTO masih berada dalam tren penurunan.

Selanjutnya: Wall Street Ditutup Melemah: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Terbebani Laporan Kinerja Emiten

Menarik Dibaca: Kumpulan Gift Code Ojol The Game 30 Juli 2025 Terkini dari Codexplore

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×