kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.918.000   12.000   0,63%
  • USD/IDR 16.397   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.563   -55,04   -0,72%
  • KOMPAS100 1.059   -6,00   -0,56%
  • LQ45 799   -6,02   -0,75%
  • ISSI 255   -0,47   -0,18%
  • IDX30 414   -2,81   -0,67%
  • IDXHIDIV20 474   -2,30   -0,48%
  • IDX80 120   -0,70   -0,58%
  • IDXV30 124   0,66   0,54%
  • IDXQ30 132   -0,98   -0,74%

S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Baru, Pasar Fokus pada Rapat The Fed


Selasa, 29 Juli 2025 / 22:39 WIB
S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Baru, Pasar Fokus pada Rapat The Fed
ILUSTRASI. Seorang pedagang bekerja di lantai New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, AS, 25 Juli 2025. Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi baru pada perdagangan Selasa (29/7/2025), didorong oleh laporan keuangan perusahaan.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi baru pada perdagangan Selasa (29/7/2025), didorong oleh laporan keuangan perusahaan dan ekspektasi menjelang rapat kebijakan moneter Federal Reserve AS.

Hingga pukul 10:07 Waktu setempat, S&P 500 naik 7,45 poin (0,12%) ke level 6.397,42 dan Nasdaq Composite menguat 40,19 poin (0,19%) menjadi 21.218,78. Sementara itu, indeks Dow Jones melemah 0,08% ke posisi 44.803,16, sekitar 200 poin di bawah rekor tertingginya.

Beberapa emiten besar mencatatkan kinerja yang beragam. Saham UnitedHealth anjlok 4,2% setelah merilis proyeksi laba yang mengecewakan. 

Saham perusahaan asuransi kesehatan ini tercatat telah kehilangan hampir setengah nilainya sejak awal 2025. Bersamaan dengan itu, indeks sektor layanan kesehatan turun 1,1%, menjadi yang terlemah di antara sektor lain.

Baca Juga: Wall Street: Indeks S&P 500 dan Nasdaq Kembali Ditutup pada Rekor Tertinggi

Boeing juga melemah 2,7% meskipun membukukan kerugian kuartal kedua yang lebih kecil dari perkiraan. Sementara itu, United Parcel Service (UPS) menjadi salah satu korban dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. Saham UPS anjlok 8% setelah melaporkan laba kuartal kedua yang di bawah ekspektasi.

Di sisi lain, penguatan S&P 500 dan Nasdaq turut didukung oleh kesepakatan perdagangan antara AS dan Uni Eropa yang menurunkan tarif menjadi 15%. 

Hal ini meningkatkan optimisme pasar terhadap kemungkinan tercapainya lebih banyak kesepakatan menjelang batas waktu kebijakan tarif Presiden Trump pada 1 Agustus. Trump juga mengusulkan penerapan "tarif dunia" sebesar 15% hingga 20% bagi negara-negara yang tidak bernegosiasi dengan AS.

Sementara itu, negosiasi dagang antara AS dan China memasuki hari kedua di Stockholm. Kedua negara berupaya menyelesaikan konflik perdagangan yang berlarut dan mempertimbangkan perpanjangan gencatan senjata tarif selama 90 hari yang dimulai sejak Mei.

India juga tengah bersiap menghadapi potensi tarif AS hingga 25% atas beberapa komoditas ekspornya, setelah memilih untuk mempertahankan konsesi perdagangan yang baru. Dua sumber pemerintah India menyebutkan hal ini dilakukan menjelang tenggat waktu yang ditetapkan Washington.

Dana Moneter Internasional (IMF) saat ini tengah mengkaji dampak ekonomi dari perjanjian-perjanjian perdagangan baru yang dicapai Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: S&P dan Nasdaq Capai Rekor Tertinggi, Kesepakatan Dagang AS-UE Picu Optimisme

Pasar juga mencermati laporan keuangan dari raksasa teknologi seperti Meta, Microsoft, Amazon, dan Apple yang dijadwalkan rilis akhir pekan ini. Kinerja mereka akan menjadi ujian bagi keberlanjutan reli pasar saham.

Saham Spotify turun tajam 10% setelah memproyeksikan laba kuartal ketiga yang di bawah ekspektasi. Di sisi lain, saham Cadence Design melonjak 10% setelah perusahaan perangkat lunak desain chip ini menaikkan proyeksi penjualan dan laba tahunannya.

Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen AS pada Juli naik ke level 97,2, melebihi ekspektasi pasar. Namun, data JOLTS mencatat jumlah lowongan kerja turun menjadi 7,437 juta pada Juni. Meski demikian, pasar tenaga kerja dinilai masih cukup tangguh.

"Perusahaan-perusahaan tampaknya mulai memperketat perekrutan. Penurunan jumlah lowongan memang tidak besar, tetapi belum mengarah ke perbaikan," kata Kim Forrest, Chief Investment Officer Bokeh Capital Partners.

Federal Reserve AS akan memulai rapat kebijakan dua hari pada Selasa waktu setempat. Pasar secara luas memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada hari Rabu.

Baca Juga: Wall Street Kompak Menguat, S&P dan Nasdaq Catat Rekor Tertinggi Baru

Namun, pelaku pasar akan mencermati pernyataan para pejabat The Fed guna menilai arah kebijakan selanjutnya. Menurut CME FedWatch, peluang penurunan suku bunga pada September diperkirakan sekitar 63,6%.

Di lantai bursa, jumlah saham yang naik di NYSE melampaui yang turun dengan rasio 1,5 banding 1. Sebaliknya, di Nasdaq jumlah saham yang turun lebih banyak dengan rasio 1,17 banding 1.

S&P 500 mencetak 29 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan sembilan titik terendah baru. Sementara Nasdaq Composite mencatat 53 titik tertinggi baru dan 34 titik terendah baru.

Selanjutnya: Dolar AS Menguat, Mata Uang Komoditas Tertekan Sentimen Tarif

Menarik Dibaca: Promo Richeese Factory Paket Pengajar Senin-Kamis, 2 Firewings + Nasi Rp 22.000-an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×