kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.430   57,00   0,35%
  • IDX 7.618   3,14   0,04%
  • KOMPAS100 1.065   5,05   0,48%
  • LQ45 805   1,84   0,23%
  • ISSI 256   1,72   0,68%
  • IDX30 416   0,88   0,21%
  • IDXHIDIV20 476   -0,82   -0,17%
  • IDX80 120   0,62   0,51%
  • IDXV30 123   0,46   0,37%
  • IDXQ30 133   0,19   0,15%

Wacana Merger GOTO Kembali Mencuat, Begini Rekomendasi Sahamnya


Selasa, 29 Juli 2025 / 19:37 WIB
Wacana Merger GOTO Kembali Mencuat, Begini Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Mitra Gojek menunggu pelanggan di Jakarta, Kamis (10/10/2024). Isu merger PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dengan Grab Holdings Ltd kembali mencuat ke permukaan, cermati rekomendasi analis.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu merger PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dengan Grab Holdings Ltd kembali mencuat ke permukaan. 

Research Analyst Deutsche Bank, Peter Milliken dalam riset 19 Juni 2025 mengatakan, Daya Anagata Nusantara (Danantara) tengah mempertimbangkan untuk mengambil porsi kepemilikan minoritas dalam entitas gabungan Grab dan GoTo, seperti dilaporkan Bloomberg pada 6 Juni 2025. Rencana akuisisi ini senilai US$ 7 miliar.

Meskipun belum keputusan final, sebagaimana dikatakan pihak Grab, Peter melihat minat Danantara ini menunjukkan setidaknya wacana tersebut sedang dipertimbangkan. “Sehingga kami menilai kesepakatan ini lebih mungkin terjadi ketimbang tidak,” ujarnya.

Baca Juga: Perbaikan Kinerja Menjadi Amunisi GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Belum lagi, Peter mencermati, tak ada alasan jelas mengapa Grab baru-baru ini menggalang dana US$ 1,5 miliar melalui penerbitan obligasi konversi. Jika terjadi, merger akan mendatangkan potensi pertumbuhan signifikan bagi GOTO.

 

Senada, analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis Setyo Wibowo, memandang langkah ini dapat memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan legitimasi merger di mata regulator.

“Kehadiran Danantara juga berpotensi meredam kekhawatiran akan dominasi asing,” imbuhnya kepada Kontan, (29/7/2025).

Terlebih, Azis mencermati, adanya Danantara dapat memperlancar proses persetujuan dari otoritas seperti Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

Baca Juga: GOTO Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi, Boy Thohir dan Sejumlah Nama Mundur

Dilihat dari sisi fundamental, masuknya investor strategis lokal dapat membantu mempercepat efisiensi operasional dan memperluas sinergi layanan on-demand. Ini berdampak positif terhadap margin dan EBITDA GOTO dalam jangka panjang. 

Namun, Azis melihat investor masih cenderung berhati-hati. “Investor mencermati potensi kekhawatiran monopoli dari merger ini,” ujarnya.

Menurut Azis, pasar mungkin akan merespons positif jika ada kejelasan lebih lanjut terkait struktur merger, serta kontribusi nilai terhadap pemegang saham eksisting.

Sementara itu, hingga akhir tahun, Peter menyarankan investor untuk mempertimbangkan risiko koreksi global pada saham teknologi yang bisa memicu penurunan valuasi.

Baca Juga: Merger GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Grab Tersendat Restu Pemerintah

Namun begitu, ia melihat GOTO akan mengalami pertumbuhan cepat di sektor layanan keuangan, yang tentu menuntut eksekusi yang baik.

Dus, Peter merekomendasikan beli GOTO dengan target harga Rp 115 per saham. Azis menyarankan untuk wait and see, melihat secara teknikal GOTO masih berada dalam tren penurunan.

Selanjutnya: Pendapatan dan Laba Astra Graphia (ASGR) Naik di Semester I-2025

Menarik Dibaca: Bruce Willis Alami Demensia Frontotemporal yang Bikin Tak Bisa Bicara, Apa itu FTD?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×