kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ISSP akan merilis obligasi hingga Rp 500 miliar


Rabu, 17 September 2014 / 07:00 WIB
ISSP akan merilis obligasi hingga Rp 500 miliar
ILUSTRASI. Penyebab Instagram kena banned dan cara mengatasinya.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Steel Pipe Industry Tbk (ISSP) ingin memperbaiki postur neraca keuangan. Maka, ISSP mengkaji menerbitkan surat utang atau obligasi. Nilainya antara Rp 300 miliar-Rp 500 miliar.

ISSP ingin dana penerbitan obligasi tersebut bisa digunakan untuk menggemukkan modal kerja sekaligus memperkuat postur utang. Selama ini, mayoritas profil utang ISSP dari pinjaman bank jangka pendek. "Jika menggunakan obligasi, tenor bisa menengah, misalnya tiga tahun, likuiditas juga lebih bagus," ujar Wakil Direktur Utama ISSP, Tedja Sukmana Hudianto.

Ia berharap, obligasi itu bisa terbit di akhir tahun ini. Namun, emiten ini masih akan memantau kondisi pasar obligasi dalam negeri. Terlebih soal pengaruh dari rencana kebijakan suku bunga The Federal Reserve.

Tahun ini, ISSP mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 597 miliar atau meningkat 198% dibandingkan realiasi belanja modal tahun lalu yang sebesar Rp 200 miliar. Hingga saat ini, ISSP sudah menggunakan 75% dari capex untuk mengembangkan produksi.

Pada tahun ini, ISSP memang lebih banyak menahan ekspansi. Namun, di tahun depan, ISSP bakal lebih ekspansif. Emiten ini akan membidik pasar yang lebih besar di Jawa Barat.

ISSP akan membangun pabrik baru di Gresik, Jawa Barat untuk meningkatkan kapasitas produksi. "Saat ini kami sedang mencari tanah, membutuhkan antara 10 hektare-20 hektare lahan," ujar Tedja, kepada KONTAN, Senin (15/9). Ia memperkirakan, investasi pabrik baru tak lebih dari Rp 500 miliar.

Selain untuk meningkatkan kapasitas produksi, pembangunan pabrik pipa baja ini juga untuk menghemat ongkos distribusi. Ini karena pangsa pasar di Jawa Barat mulai membesar.

Emiten ini juga membidik proyek konstruksi dan infrastruktur. Tedja yakin, proyek infrastruktur di tahun depan lebih banyak. Sehingga, ISSP bisa masuk ke segmen pipa konstruksi.

ISSP berharap, ekspansi itu bisa mendongkrak pendapatan hingga 40% pada 2015. Pertumbuhan itu jauh lebih tinggi dari proyeksi 2014 di 10%. Dengan begitu, tahun ini pendapatan ISSP menjadi Rp 3,88 triliun. Sementara tahun depan pendapatan bisa melonjak menjadi Rp 5,43 triliun.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×