kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.166   24,84   0,35%
  • KOMPAS100 1.100   4,99   0,46%
  • LQ45 871   5,06   0,58%
  • ISSI 220   0,50   0,23%
  • IDX30 445   2,52   0,57%
  • IDXHIDIV20 536   1,40   0,26%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,37   0,27%
  • IDXQ30 148   0,34   0,23%

IPO di bursa Indonesia pecah rekor, ini faktor pendorongnya menurut analis


Sabtu, 18 September 2021 / 11:30 WIB
IPO di bursa Indonesia pecah rekor, ini faktor pendorongnya menurut analis
ILUSTRASI. IPO di bursa Indonesia pecah rekor, ini faktor pendorongnya menurut analis


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

Pemulihan ekonomi yang serentak ditunjukkan dengan sejumlah indikator, seperti keluarnya perekonomian dari kondisi resesi hingga pelaksanaan tapering, menjadi tanda bahwa ekonomi pulih semakin meyakinkan bahwa ekonomi berada dalam jalur pemulihan (keluar dari resesi). Keyakinan inilah yang memberanikan pelaku ekonomi (perusahaan) untuk kembali agresif/ekspansi meningkatkan belanja modalnya untuk mendapatkan momentum pemulihan.

“Kenapa mencari pendanaan di pasar modal menjadi pilihan? Karena kondisi perbankan saat ini yang masih berat dalam memberikan kredit. Dengan kondisi inilah , kemudahan-kemudahan yang diberikan menjadi ‘pelicin’ bagi perusahaan untuk memilih dan menghimpun pendanaan di pasar modal,” terang Alfred kepada Kontan.co.id, Jumat (17/9) malam.

Baca Juga: Startup teknologi masuk bursa saham, pertimbangkan hal ini sebelum berinvestasi

Bersamaan, jumlah investor tanah air terus bertambah. Terlihat dari jumlah Single Investor Identification (SID) yang meningkat menjadi 5,08 juta SID atau melesat 31,11% dibandingkan akhir tahun 2020. Alfred menyebut, pasar modal banyak kedatangan investor baru (ritel).

Hal ini terlihat dari peningkatan kepemilikan ritel di pasar saham, bahkan likuditas transaksi juga meningkat signifikan sejalan dengan karakteristik investor ritel yang lebih menyenangi trading.

Hemat Alfred, kenaikan harga saham di bursa pasca keluar dari sentimen Covid-19 menjadi daya pikat yang kuat bagi investor baru, apalagi di tengah rendahnya tingkat suku bunga simpanan. “Saya juga melihat penambahan investor baru tersebut merupakan buah dari program literasi dan inklusi yang sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir,” sambung dia.

Selanjutnya: Kredit Lesu, Pembiayaan Pasar Modal Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×