kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Investor Menanti Rilis Inflasi PCE, Begini Proyeksi Rupiah di Jumat (24/2)


Kamis, 23 Februari 2023 / 19:05 WIB
Investor Menanti Rilis Inflasi PCE, Begini Proyeksi Rupiah di Jumat (24/2)
ILUSTRASI. proyeksi nilai tukar rupiah pada hari ini (24/2)


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berhasil menguat di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Kamis (23/2). Investor selanjutnya menunggu rilis inflasi Price Consumption Expenditure (PCE) AS untuk menilai gerak rupiah di perdagangan besok, Jumat (24/2).

Chief Analist DCFX Futures Lukman Leong menjelaskan bahwa rupiah menguat oleh koreksi pada dolar AS, walaupun tidak terlalu besar. Saat ini, investor masih wait and see menantikan data inflasi PCE besok.

"Seperti halnya dolar AS, rupiah juga didukung oleh serangkaian data kuat seperti neraca perdagangan dan transaksi berjalan, serta optimisme Bank Indonesia dalam usaha menekan inflasi," kata Lukman kepada kontan.co.id, Kamis (22/2).

Hanya saja, Lukman mencermati penguatan rupiah tidak akan berlangsung lama. Rupiah cenderung akan bergerak datar dengan potensi melemah terbatas.

"Dengan absennya data domestik, investor mengalihkan perhatian pada data inflasi AS PCE," imbuhnya.

Baca Juga: The Fed Beri Sinyal Kurangi Agresivitas, Rupiah Berpotensi ke Bawah Rp 15.000

Lukman memaparkan, konsensus pasar memperkirakan inflasi core PCE masih akan relatif stabil, naik 0,1 point year on year (YoY) dan turun 0,1 point Month on Month (MoM).

Namun, proyeksi kenaikan besar pada spending dari -0,2% menjadi 1,3% dan income dari 0.2% menjadi 1% akan menjadi sorotan penting. Kenaikan pada income dan spending The Fed akan menahan penurunan inflasi.

Dihubungi terpisah, Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri melihat posisi rupiah masih akan berada di kisaran Rp 15.000 per dolar AS – Rp 15.200 per dolar AS dalam jangka pendek. Pelaku pasar akan mengantisipasi faktor risiko seperti perubahan policy stance dari The Fed.

"Perubahan kebijakan akan menimbulkan capital flight dan juga pelemahan perekonomian global," ujar Reny kepada Kontan.co.id, Kamis (22/2).

Baca Juga: Tipis, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 15.192 Per Dolar AS Pada Hari Ini (23/2)

Reny memperkirakan rupiah spot akan berada pada level Rp 15.150 per dolar AS – Rp 15.245 per dolar AS di perdagangan Jumat (23/2). Sedangkan, Lukman memprediksikan rupiah akan berada di rentang Rp 15.150 per dolar AS - Rp 15.250 per dolar AS.

Adapun rupiah spot ditutup naik tipis 0,05% ke Rp 15.192 per dolar AS pada hari ini, Kamis (22/2). Sejalan, rupiah Jisdor menguat tipis 0,2% ke level Rp 15.187 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×