kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi AS Melandai, Begini Prediksi Rupiah Untuk Rabu (15/2)


Rabu, 15 Februari 2023 / 06:15 WIB
Inflasi AS Melandai, Begini Prediksi Rupiah Untuk Rabu (15/2)


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diperkirakan lanjut menguat di perdagangan hari ini, Rabu (15/2). Penguatan rupiah bakal terdorong data inflasi Amerika Serikat (AS) yang melandai.

Menurut data Departemen Ketenagakerjaan AS, tingkat inflasi tahunan di AS turun menjadi 6,4% pada Januari 2023 dari 6,5% pada Desember 2022. Meskipun lebih tinggi dari konsensus perkiraan pasar sebesar 6,2%, laju inflasi AS bulan Januari ini adalah angka terendah sejak Oktober 2021.

Meski turun secara tahunan, angka inflasi bulanan AS justru naik 0,5% di periode Januari dari bulan Desember. Angka ini sesuai dengan prediksi pasar. Pada bulan terakhir 2022, laju inflasi AS hanya 0,1% secara bulanan.

Baca Juga: Menelisik Proyeksi Penguatan Rupiah Terhadap Dolar AS pada Tahun 2023

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mencermati bahwa rilis data inflasi AS bulan Januari 2023 akan turun. Mayoritas pelaku pasar memperkirakan bahwa laju inflasi tahunan cenderung melandai. 

"Rilis data inflasi yang sesuai perkiraan berpotensi untuk dolar AS cenderung melemah terbatas," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (14/2).

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan bahwa pergerakan rupiah di perdagangan hari ini akan tergantung bagaimana pasar menanggapi data Inflasi AS. Rilis data inflasi yang lebih rendah dari harapan pasar maka kemungkinan dolar bakal bergerak mendatar. Dengan demikian, rupiah masih relatif stabil tapi masih ada kecenderungan melemah.

Baca Juga: Rupiah Diproyeksi Masih Bisa Melemah ke Level Rp 15.400 pada 2023

Dari dalam negeri, Josua bilang, pergerakan rupiah akan melihat data neraca perdagangan Indonesia pada bulan Januari 2023 yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu (15/2). Neraca perdagangan Indonesia diperkirakan surplus US$ 3,27 miliar, turun terbatas dari bulan sebelumnya US$ 3,89 miliar. 

Rupiah di perdagangan menguat di hadapan dolar AS pada Selasa (14/2). Kurs rupiah Jisdor menguat 0,31% ke Rp 15.168 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah di pasar spot menguat 0,25% ke Rp 15.167 per dolar AS. 

Josua memperkirakan USD/IDR akan berada di rentang Rp 15.100 per dolar AS-Rp 15.200 per dolar AS pada Rabu (15/2). Sedangkan, Sutopo memproyeksikan rentang rupiah akan berkisar Rp 15.150 per dolar AS-Rp 15.250 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×