kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.115.000   10.000   0,48%
  • USD/IDR 16.454   4,00   0,02%
  • IDX 8.025   67,48   0,85%
  • KOMPAS100 1.124   9,97   0,90%
  • LQ45 815   8,29   1,03%
  • ISSI 276   2,50   0,91%
  • IDX30 424   4,41   1,05%
  • IDXHIDIV20 490   3,80   0,78%
  • IDX80 123   1,15   0,94%
  • IDXV30 134   1,41   1,07%
  • IDXQ30 137   0,82   0,60%

The Fed Pangkas Suku Bunga lewat FOMC, Begini Dampak bagi Pasar Keuangan Indonesia


Kamis, 18 September 2025 / 01:51 WIB
The Fed Pangkas Suku Bunga lewat FOMC, Begini Dampak bagi Pasar Keuangan Indonesia
ILUSTRASI. Ketua The Fed Jerome H. Powell memberikan keterangan pers seusai FOMC 7 Mei 2025


Sumber: The Fed | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), resmi menurunkan suku bunga acuan federal funds rate sebesar 25 basis poin (0,25%) menjadi di kisaran 4%–4,25%. Keputusan ini diumumkan lewat pernyataan hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) terbaru.

The Fed menilai pertumbuhan ekonomi AS mulai melambat pada paruh pertama tahun ini. Lapangan kerja bertambah lebih lambat, tingkat pengangguran sedikit naik meski tetap rendah, sementara inflasi kembali meningkat dan masih berada di level yang relatif tinggi.

“Komite tetap berkomitmen untuk mendukung lapangan kerja maksimum dan mengembalikan inflasi ke target 2%,” tulis FOMC dalam pernyataannya.

Baca Juga: Pernyataan Hasil FOMC Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) 17 September 2025

Selain menurunkan suku bunga, The Fed juga memastikan akan melanjutkan kebijakan pengurangan kepemilikan aset (balance sheet runoff), termasuk surat utang pemerintah AS (Treasury securities) dan sekuritas berbasis hipotek.

Meski keputusan ini didukung mayoritas anggota FOMC, terdapat satu dissenting vote dari Stephen I. Miran, yang mendorong pemangkasan lebih besar sebesar 50 basis poin.

Baca Juga: Federal Reserve Issues FOMC Statement September 17, 2025 (2:00 p.m. EST)​

Dampak bagi Indonesia

Keputusan The Fed memangkas suku bunga memiliki implikasi signifikan bagi pasar keuangan global, termasuk Indonesia. Berikut ini perkiraan konsekuensi logis atas kebijakan moneter terbaru Bank Sentral AS ini.

  • Rupiah berpotensi menguat: Dengan imbal hasil dolar AS yang turun, minat investor terhadap aset di negara berkembang meningkat. Rupiah berpeluang mendapat dorongan positif.
  • Obligasi pemerintah lebih menarik: Investor asing bisa meningkatkan pembelian Surat Utang Negara (SUN). Harga obligasi berpotensi naik, yield menurun.
  • Pasar saham dapat sentimen positif: IHSG berpeluang terdorong arus modal asing yang mencari return lebih tinggi di emerging market.

Baca Juga: Ada RGD BI dan FOMC The Fed, Begini Proyeksi Arah IHSG

Kebijakan Bank Indonesia (BI)

BI diperkirakan lebih leluasa membuka ruang pelonggaran moneter pada semester II, meski tetap mempertimbangkan stabilitas rupiah dan inflasi domestik.

Secara keseluruhan, keputusan The Fed membuka peluang stabilitas rupiah, arus modal asing yang lebih deras, serta dukungan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Selanjutnya: Federal Reserve Issues FOMC Statement September 17, 2025 (2:00 p.m. EST)​

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×