kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.115.000   10.000   0,48%
  • USD/IDR 16.454   4,00   0,02%
  • IDX 8.025   67,48   0,85%
  • KOMPAS100 1.124   9,97   0,90%
  • LQ45 815   8,29   1,03%
  • ISSI 276   2,50   0,91%
  • IDX30 424   4,41   1,05%
  • IDXHIDIV20 490   3,80   0,78%
  • IDX80 123   1,15   0,94%
  • IDXV30 134   1,41   1,07%
  • IDXQ30 137   0,82   0,60%

Wall Street Bergerak Variatif Menjelang Keputusan Suku Bunga The Fed


Rabu, 17 September 2025 / 22:11 WIB
Wall Street Bergerak Variatif Menjelang Keputusan Suku Bunga The Fed
ILUSTRASI. Pedagang bekerja di lantai Bursa Saham New York (NYSE) di Kota New York, Amerika Serikat, 4 September 2025. Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak variatif pada perdagangan Rabu (17/9/2025). Investor menahan diri menjelang keputusan The Fed.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak variatif pada perdagangan Rabu (17/9/2025). Investor menahan diri menjelang keputusan Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan pada sore hari waktu Washington.

Pada pukul 10.08 pagi waktu New York, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 249,20 poin atau 0,54% ke level 46.007,10. Sebaliknya, S&P 500 melemah tipis 4,69 poin atau 0,07% ke 6.602,07, sementara Nasdaq Composite turun 73,47 poin atau 0,33% menjadi 22.259,64.

The Fed diperkirakan menurunkan suku bunga setidaknya 25 basis poin, sejalan dengan data ekonomi terbaru yang menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja. 

Baca Juga: Wall Street Melemah, Investor Hati-Hati Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed

Pasar juga menantikan pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell dan proyeksi “dot plot” untuk melihat arah kebijakan moneter selanjutnya. Data LSEG menunjukkan pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga total sekitar 68 basis poin hingga akhir tahun.

Menurut Jill Gateman, Co-Head US Commercial Banking di TD Bank, kondisi pasar tenaga kerja yang melemah akan membuat arah kebijakan dan simbolisme yang ditunjukkan The Fed lebih berdampak ketimbang besaran pemangkasan suku bunga itu sendiri.

Dari sisi saham, Nvidia anjlok 2,3% setelah laporan menyebut regulator internet Tiongkok meminta perusahaan teknologi besar di negara itu menghentikan pembelian chip milik produsen semikonduktor asal AS tersebut. Tekanan ini menyeret sektor teknologi di S&P 500 turun 0,7% dan membebani Nasdaq.

Saham Tesla juga melemah 1,6% sehingga menyeret sektor consumer discretionary turun 0,6%. Sebaliknya, penguatan saham keuangan seperti American Express dan Goldman Sachs mendorong Dow ke zona hijau.

Baca Juga: Goldman Sachs Prediksi Suku Bunga The Fed Turun Bertahap Mulai September 2025

Pertemuan The Fed kali ini menjadi ujian bagi reli terbaru Wall Street yang didorong ekspektasi penurunan suku bunga dan optimisme perdagangan saham berbasis kecerdasan buatan (AI). 

Kekhawatiran atas independensi The Fed sedikit mereda setelah Stephen Miran resmi dilantik sebagai Gubernur The Fed dan pengadilan banding menolak upaya Presiden AS Donald Trump untuk memberhentikan Gubernur Lisa Cook.

Hingga pertengahan September, tiga indeks utama masih mencatat kenaikan, meski bulan ini secara historis kerap menjadi periode buruk bagi saham AS. Sejak 2000, indeks S&P 500 rata-rata melemah 1,5% pada September.

Pergerakan signifikan juga terjadi di sejumlah saham individual. New Fortress Energy melonjak 31,7% setelah mencapai kesepakatan untuk memasok gas alam cair ke pemerintah Puerto Riko. 

Workday naik 9% setelah Elliott Management mengumumkan kepemilikan saham lebih dari US$2 miliar di perusahaan perangkat lunak sumber daya manusia itu.

Baca Juga: Skenario IHSG Jelang Putusan Suku Bunga The Fed

Saham Lyft terbang 14% menyusul kabar kerja sama dengan Waymo, unit mobil otonom Alphabet, yang akan meluncurkan layanan taksi tanpa pengemudi di Nashville tahun depan. Sebaliknya, saham Uber terkoreksi 4,4% dan menjadi yang terlemah di indeks S&P 500.

Di Bursa New York (NYSE), saham yang naik melampaui yang turun dengan rasio 3,09 banding 1, sedangkan di Nasdaq rasio tercatat 1,83 banding 1. 

S&P 500 mencetak 12 rekor tertinggi dalam 52 minggu terakhir tanpa ada rekor terendah, sementara Nasdaq membukukan 56 rekor tertinggi dan 18 rekor terendah.
 

Selanjutnya: IHSG Masih Berpeluang Menguat, Ini Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (18/9)

Menarik Dibaca: IHSG Masih Berpeluang Menguat, Ini Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (18/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×