kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   8.000   0,48%
  • USD/IDR 16.360   12,00   0,07%
  • IDX 6.614   -32,21   -0,48%
  • KOMPAS100 983   -7,19   -0,73%
  • LQ45 770   -6,58   -0,85%
  • ISSI 203   -0,21   -0,10%
  • IDX30 399   -2,27   -0,57%
  • IDXHIDIV20 481   -2,24   -0,46%
  • IDX80 112   -0,69   -0,62%
  • IDXV30 117   0,23   0,20%
  • IDXQ30 132   -1,00   -0,76%

Investor Bertambah, Saham dari Indeks Syariah Berikut ini Menarik Dilirik


Rabu, 24 Agustus 2022 / 06:05 WIB
Investor Bertambah, Saham dari Indeks Syariah Berikut ini Menarik Dilirik


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah investor syariah di Indonesia kian bertumbuh. Sekuritas yang menyediakan platform investasi saham syariah juga terus bertambah. Terbaru, ada PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia yang meluncurkan iTrade Syariah.

Lewat online trading platform ini, Presiden Direktur CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, Lim Kim Siah, yakin dapat ikut menumbuhkan jumlah investor saham syariah.

"Kami optimistis dapat meningkatkan jumlah investor syariah di masa mendatang untuk terus memperkokoh posisi kami di antara investor ritel berbasis syariah," kata Lim, Selasa (23/8).

Baca Juga: Simak Prospek dan Strategi Ciputra (CTRA) Menjaga Kinerja Saat Suku Bunga Naik

Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia Irwan Abdalloh mengungkapkan, tren meningkatnya minat investasi syariah berkembang di banyak negara. Secara jumlah, porsinya memang masih mini jika dibandingkan total investor pasar modal secara keseluruhan.

Namun, Irwan menyebut bahwa tren kenaikan investor syariah melaju tak kalah cepat dari investor umum. "Di semua negara, fenomena pasar modal syariah sama, persentase masih kecil, tapi pertumbuhannya cukup cepat. Fenomena itu juga ada di Indonesia," ujar Irwan.

Dihubungi terpisah, Senior Vice President Head of Retail, Product Research & Distribution Divion, PT Henan Putihrai Asset Management, Reza Fahmi Riawan mengamini pesatnya jumlah investor syariah. Potensi untuk tumbuh subur masih terbuka, mengingat mayoritas populasi muslim di Indonesia.

"Itu menjadi salah satu alasan mengapa saham syariah begitu diminati. Saham syariah memang cocok bagi investor yang ingin berinvestasi namun tetap dilandaskan pada prinsip-prinsip syariah Islam," kata Reza saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (23/8).

Adapun definisi investor syariah di sini adalah investor yang memiliki akun perusahaan sekuritas dalam Sharia Online Trading System (SOTS). Merujuk data dari IDX Islamic per 30 Juni 2022, jumlah investor syariah di Indonesia menyentuh angka 111.500 investor.

Pertumbuhan tampak di setiap kuartal. Per Desember 2021 investor syariah masih berjumlah 105.174 nasabah, kemudian naik menjadi 108.345 investor per Maret 2022. 

Baca Juga: Harga Emas Turun, Begini Strategi Aneka Tambang (ANTM)

Prospek Saham Syariah

Ada empat indeks saham syariah yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Keempat indeks syariah ini adalah Indonesia Sharia Index (ISSI), Jakarta Islamic Index (JII), JII 70, dan IDX-MES BUMN17. 

Research Analyst Reliance Sekuritas, Lukman Hakim melihat pergerakan indeks syariah cenderung mengikuti laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sejak awal tahun, gerak ISSI yang tumbuh 10,3% bahkan lebih tinggi dibandingkan kenaikan IHSG di level 8,8%.

Lukman menjelaskan, sektor pertambangan dan energi menjadi pendorong pergerakan indeks ISSI. Sektor lainnya yang berkinerja solid berasal dari sektor telekomunikasi.

Di samping itu, kinerja saham-saham syariah juga didorong oleh ratio utang yang relatif baik. "Sehingga untuk index syariah tidak terlalu terbebani dengan kenaikan suku bunga. Maka index syariah dapat menjadi pilihan saat terjadi kenaikan suku bunga," terang Lukman.

Baca Juga: Diwarnai Sentimen Positif, IHSG Bisa Menguat Lagi pada Rabu (24/8)

Senada, Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana juga menyoroti saham berbasis komoditas yang menjadi pendorong utama indeks syariah. Bedanya dengan IHSG terletak pada sektor perbankan, yang mana terbatas pada bank syariah yang jumlahnya sedikit.

"Dari sisi prospek dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,4% dan tingginya harga komoditas masih mendorong indeks syariah dapat  melaju," ujar Wawan.

Meski begitu, Wawan mengingatkan agar memilih saham tetap berdasarkan pada tiga kriteria utama. Meliputi fundamental kinerja perusahaan, prospek bisnis, dan kondisi likuiditasnya. 

Di jajaran indeks syariah ini, Wawan pun menjagokan saham dari sektor tambang batubara, consumer dan telekomunikasi. Pelaku pasar bisa mengoleksi saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dengan target harga di Rp 3.800.

Baca Juga: Kinerja di Atas Ekspektasi, Simak Rekomendasi Saham Medco Energi (MEDC) Berikut Ini

Kemudian PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan target harga Rp 4.600 dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan target Rp 4.800. Selain itu, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) juga layak dikoleksi untuk target di Rp 1.750.

Kepala Riset Aldiracita Sekuritas Agus Pramono punya rekomendasi serupa. Sektor batubara, consumer, dan telekomunikasi layak dikoleksi. Pada saham ADRO, Agus menyematkan target harga hingga Rp 4.100.

Selanjutnya untuk target harga terdekat TLKM berada di area Rp 4.700. "Sampai sekarang kami masih melihat ke saham bigcaps karena market masih sangat fragile," sebut Agus.

Tak jauh berbeda, Lukman juga menyarankan agar saham ADRO, PTBA, TLKM, dan PT Indosat Tbk (ISAT) bisa dicermati sebagai pilihan investasi di jajaran indeks syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×