Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek kinerja PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dipandang positif seiring proyeksi kinerja di 2024 yang positif dan strategi perseroan di tahun 2025 guna membidik pertumbuhan kinerja double digit.
MIKA terus berinovasi dan memperluas layanan medis di beberapa cabang rumah sakit. Tahun ini, MIKA menghadirkan teknologi baru pada bidang medis, yakni SOMATOM Force CT System. MIKA juga baru saja meluncurkan Ear and Hearing Center.
Inovasi lain yang sedang dikembangkan adalah pusat layanan sistem pencernaan atau Digestive System Center. Selain itu, perseroan juga akan membuka dua rumah sakit baru di tahun 2025.
Baca Juga: Prospek Kinerja Diproyeksi Positif di 2025, Cermati Rekomendasi Saham MIKA
Chief Executive Officer Edvisor Profina Visindo, Praska Putrantyo berpandangan bahwa ekspansi pembukaan rumah sakit baru serta peningkatan teknologi medis tentunya berdampak baik terhadap kinerja MIKA. Menurutnya, dengan teknologi yang mutakhir membuka peluang datangnya pasien-pasien baru yang membutuhkan teknologi tersebut.
"Penambahan rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS juga berpotensi dapat menambah jumlah pengunjung MIKA," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (13/2).
Hingga September 2024, terdapat 20 rumah sakit MIKA yang menerima fasilitas JKN.
Analis Indopremier Sekuritas, Andrianto Saputra juga berpandangan bahwa prospek MIKA juga didorong selesainya kendala program cashless dengan asuransi swasta pada September 2024. Hal itu terlihat dari peningkatan trafik pasien swasta, yang tercemin dari hasil indikatif MIKA di kuartal IV 2024.
Andrianto memaparkan, EBITDA MIKA mencapai Rp 451 miliar di kuartal IV 2024. Angka itu meningkat 2,5% secara kuartalan (qoq) dan 20% secara tahunan (yoy), dengan marjin EBITDA sebesar 36%. Pendapatan di periode yang sama juga tumbuh 7,2% qoq menjadi Rp 1,3 triliun atau tumbuh 13% yoy.
Secara keseluruhan, berdasarkan hasil indikatif 2024, EBITDA MIKA meningkat 22% yoy menjadi Rp 1,8 triliun. Marjin EBITDA pun turut mengalami ekspansi sebesar 230 basis poin (bps) yoy menjadi 37,5%. Sementara itu, pendapatan tahun 2024 tumbuh sebesar 13,5%-15% yoy menjadi Rp 4,9 triliun.
Baca Juga: Mitra Keluarga (MIKA) Ekspansi Rumah Sakit Baru
"Dengan strategi pertumbuhan yang kuat, peningkatan trafik pasien, dan stabilnya program cashless, MIKA berpotensi terus mencatatkan kinerja yang positif di tahun-tahun mendatang," paparnya.
Indopremier Sekuritas memproyeksikan pendapatan MIKA di 2025 sebesar Rp 5,73 triliun dari proyeksi kinerja 2024 sebesar Rp 4,99 triliun. Perkiraan EBITDA juga akan naik menjadi Rp 2,14 triliun dari dari asumsi tahun 2024 sebesar Rp 1,83 triliun.
Di sisi lain, lanjut Praska, MIKA juga menghadapi sentimen dari daya beli masyarakat, khususnya di tengah adanya efisiensi APBN. Menurutnya, belanja pemerintah yang berkurang tentunya akan berdampak pada perputaran ekonomi Indonesia.
"Di sisi lain, inflasi medis Indonesia yang cukup tinggi menjadi tantangan MIKA dalam memberikan layanan kepada pasien," jelasnya.
Meski begitu, Praska memberikan rekomendasi buy untuk MIKA dengan target harga Rp 3.100.
Adapun Andrianto mempertahankan rekomendasi buy MIKA dengan target harga Rp 3.450.
Selanjutnya: Toyota Bawa Dua Model Kendaraan Hybrid Baru pada IIMS 2025
Menarik Dibaca: K Fitness Targetkan 10 Cabang Baru di Luar Jakarta pada Tahun Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
