Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) akhirnya mulai membangun Pabrik Semen Baturaja II di Sumatera Selatan. Perseroan sudah menunjuk Tianjin Cement Industry Design & Researce Institute Co. Ltd untuk menggarap pembangunan pabrik tersebut.
Namun seiring pelemahan nilai tukar rupiah, nilai investasi pabrik SMBR membengkak dari estimasi awal. Pada tahun lalu, nilai investasi pabrik ini sekitar Rp 2,9 triliun. Tetapi, saat ini total biaya proyek pembangunan pabrik Baturaja II mencapai Rp 3,324 triliun.
Zulfikri Subli, Sekretaris Perusahaan SMBR mengatakan, perseroan sudah mengamankan pendanaan dari hasil Initial Public Offering (IPO) dan dana kas internal sebesar Rp 2,57 triliun. Untuk menutupi sisa dana sebesar Rp 750 miliar, SMBR mengkaji untuk menerbitkan obligasi atau mencari pinjaman perbankan.
"Proyek ini akan dilaksanakan secara multiyears mulai tahun ini sampai Kuartal I 2017," ujar Zulfikri, di Jakarta, Rabu (4/2). Pabrik baru ini memiliki kapasitas 1,85 juta ton per tahun. Sehingga, pada tahun 2017 mendatang, kapasitas total pabrik SMBR diharapkan meningkat dari 2 juta ton menjadi 3,85 juta ton per tahun.
Hingga September 2014, SMBR membukukan volume penjualan sebesar 853.089 ton, dengan harga jual rerata Rp 957.513 per ton. Sehingga, nilai penjualannya mencapai Rp 816,8 miliar. Penjualan itu hanya naik 2,7% dari periode yang sama tahun 2013 lalu. Sementara laba bersih SMBR Kuartal III-2014 tercatat sebesar Rp 220,56 miliar, naik 8,9% year on year.
Hingga akhir tahun 2014, volume penjualan semen SMBR ditargetkan sebesar 1,31 juta ton atau meningkat 4% dari tahun 2013. Harga jual rata-rata diperkirakan sebesar Rp 957.425 per ton atau meningkat 3% dari tahun 2013.
Dengan begitu, penjualan SMBR hingga akhir tahun 2014 diperkirakan sebesar Rp 1,25 triliun atau meningkat 8% dari tahun lalu. Laba bersihnya diproyeksi Rp 330 miliar atau naik 6% year on year.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News