Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Portofolio lain yang dimilikinya adalah berinvestasi menggunakan leverage atau leverage investment seperti properti. Menurutnya, saat ini banyak pilihan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang murah dengan beragam program cicilan developer. Untuk portofolio ini, secara disiplin ia menjaga likuiditas agar tidak menggantungkan cicilan properti hanya dari salah satu income.
Donny juga berinvestasi di produk-produk lifestyle seperti jam tangan dan supercar. Selain menghidupi hobinya, investasi produk lifestyle membantu Donny untuk membentuk jaringan dengan berkomunitas dengan mereka yang memiliki hobi serupa.
Tidak ketinggalan, Donny juga beinvestasi di mata uang kripto yang sedang ramai belakangan ini. Ia juga tengah asyik menjajal berinvestasi hedge fund di perusahaan yang berbasis di Singapura.
Dony mengaku komposisi portofolio yang dimilikinya berubah-ubah tergantung pada peluang cuan yang ditawarkan oleh masing-masing produk. Adapun untuk saat ini, saham mengambil bagian sebesar 20% hingga 25% dari total dana yang digelontorkan untuk berbagai produk investasi di atas.
Baca Juga: Hasil investasi asuransi jiwa melonjak 105,1% pada awal tahun ini
Belajar analisis teknikal selama pandemi
Banyak kegemaran Donny tidak bisa dilakukan selama pandemi Covid-19. Anjuran dari pemerintah untuk menghindari kerumunan selama pandemi, membuatnya tidak bisa berkumpul dengan teman-teman di komunitas mobil. Donny juga tidak bisa nobar (nonton bareng) pertandingan bola.
Oleh karena itu, Donny cenderung menghabiskan waktu sendiri dan mempelajari lagi analisis teknikal, khususnya untuk mata uang kripto dan saham. Ketertarikan ini muncul setelah mengamati teman-temannya yang kebanyakan mulai fokus melakukan trading dan mendulang cuan.
Setelah mengulik pergerakan terknikal lebih dalam, Donny semakin yakin bahwa melalui analisa teknikal semua pergerakan bisa diprediksi. "Menarik sih kalau bisa melatih feeling-nya, saya juga masih belajar-belajar ini," imbuhnya.
Baca Juga: Bobot indeks saham big caps dengan free float kecil akan berkurang
Dalam berinvestasi, Donny sebenarnya memiliki prinsip terbuka terhadap hal-hal baru. Tentu saja dengan memperhatikan profil risk masing-masing produk dan menggunakan uang dingin dalam investasi. "Prinsip saya selalu membuka opportunity, saya selalu mau belajar," imbuhnya.
Keinginan menjajal produk investasi ini berangkat dari kesadaran bahwa iklim investasi di Indonesia tergolong baru dibanding iklim investasi di luar negeri. Sehingga, kerap kali suatu produk yang sudah umum di luar negeri masih dianggap baru dan jarang diminati oleh masyarakat Indonesia.
Lain cerita ketika ia berinvestasi dalam bisnis. Menurut Donny, untuk investasi yang satu ini seseorang perlu fokus dan memahami betul seluk beluk bisnis yang akan dijalani. Oleh karenanya, hingga saat ini Donny hanya menggarap bisnis yang berkaitan dengan F&B melalui Sour Sally Group.
Baca Juga: Matang di pasar saham, begini strategi berinvestasi ala Ridwan Zachrie
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News