Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Hingga saat ini, Donny masih menggenggam beberapa saham blue chips yang terbagi ke dalam berbagai sektor. Untuk pilihannya, Donny mempertimbangkan sektor-sektor yang memiliki potensi berkembang dalam jangka panjang. Dalam berinvestasi saham, Donny memang cenderung menyukai strategi jangka panjang.
Sektor-sektor favoritnya saat ini adalah saham perbankan, saham otomotif, dan saham infrastruktur. Adapun saham-saham yang dipilihnya hampir seluruhnya blue chips. Misalnya saja, untuk perbankan dia mengoleksi BBCA dan BMRI. Sementara untuk saham otomotif, pilihannya jatuh kepada ASII. Untuk saham infrastruktur, ia memiliki saham WIKA dan PTPP.
Blue chips menjadi favoritnya karena emiten-emiten itu merupakan tulang punggung ekonomi negara. Apalagi, Indonesia memiliki potensi ekonomi yang baik ke depan. Di sisi lain, berkaca secara historis, blue chips memiliki risiko penurunan yang minim dibandingkan saham-saham lain.
Mengingat pergerakan bursa saham saat ini mulai pulih dibanding tahun lalu, Donny mulai mengerem berinvestasi di saham. Untuk saat ini ia cenderung tertarik berinvestasi ke perusahaan-perusahaan berbasis teknologi. Donny memproyeksikan, ke depan berbagai negara di dunia masih memerlukan waktu untuk mencari bentuk baru dalam berbagai hal setelah dihantam pandemi Covid-19. Sepengamatannya perusahaan-perusahaan berbasis teknologi akan dibutuhkan dalam kondisi tersebut.
Baca Juga: Lima Kesalahan yang Sering Dilakukan Investor Pemula
Don't put all eggs in one basket
Donny membagi investasi menjadi tiga hal yakni investasi ke bisnisnya, investasi pengetahuan untuk pengembangan diri, dan investasi dalam bentuk produk investasi.
Untuk produk investasi, Donny menerapkan strategi don't put all eggs in one basket. Oleh karenanya, Donny berupaya untuk melakukan diversifikasi produk. Saat ini, ia tidak hanya berinvestasi di saham, tetapi juga berinvestasi ke enam jenis produk lain.
Beberapa produk investasi yang dimilikinya adalah investasi yang memiliki fixed rate income, seperti obligasi korporasi dan obligasi negara serta deposito.
Donny juga berinvestasi di produk-produk yang mendatangkan capital gain, seperti mendanai project equity, project venture capital, ataupun investasi di perusahaan rintisan atau startup. Untuk jenis yang ini, Donny memiliki perusahaan investasi sendiri bernama Selera Kapital. Perusahaan ini memiliki fokus menggarap pendanaan untuk perusahaan-perusahaan startup sektor food and beverage (F&B).
Baca Juga: Masuk ke bank digital, Warren Buffett gelontorkan investasi US$ 500 juta