Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) resmi menggabungkan usaha (merger) dengan anak usahanya, PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PT PBI). Melansir keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), merger ini efektif dilakukan pada 1 Januari 2020.
Dalam keterbukaan, Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra mengatakan penggabungan usaha ini bertujuan untuk menciptakan perusahaan petrokimia yang lebih terintegrasi di Indonesia. Kegiatan usaha petrokimia terintegrasi ini meliputi sebagian besar aspek rantai produksi petrokimia.
Salah satu dampak positif penggabungan ini bagi TPIA adalah adanya integrasi proses produksi secara keseluruhan, meningkatkan sinergi pengadaan, mengintegrasikan aspek keuangan termasuk proses akuntansi, perpajakan dan struktur permodalan. Hal ini akan meningkatkan kinerja operasional dan finansial sehingga menciptakan perusahaan yang lebih sinergis, kuat dan lebih efisien.
Baca Juga: Transaksi nego jumbo Barito Pacific (BRPT) dan Chandra Asri (TPIA), ini pelakunya
Selain itu, merger ini juga akan menciptakan perusahaan petrokimia yang lebih terintegrasi dengan portofolio produk yang lebih beragam. Kombinasi ini akan menciptakan perusahaan dengan kapasitas produksi dan aset yang lebih kuat dan mampu bersaing, dengan profitabilitas yang lebih stabil.
"Peningkatan efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional Chandra Asri akan menguntungkan seluruh pemangku kepentingan termasuk pemegang saham publik dari CAP, " tulis Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra dalam rilis, Jumat (3/1).
Adapun TPIA telah menyiapkan beberapa rencana bisnis setelah aksi merger ini. Salah satunya adalah melakukan integrasi proses produksi butadiene untuk meningkatkan sinergi opetasional. Selain itu, TPIA juga akan merampungkan proses pembangunan pabrik MTBE/Butene-1 yang sudah dilakukan oleh PBI. Adapun pabrik ini diperkirakan akan rampung pada kuartal ketiga tahun ini.
Baca Juga: Barito (BRPT) & Chandra Asri (TPIA) menopang industri dasar dan kimia tahun ini
Dengan adanya merger ini, TPIA juga dapat memanfaatkan produksi Reffinate-1 yang telah ada untuk kemudian dilakukan pemprosesan lebih lanjut dan menghasilkan nilai tambah lebih baik.
Kemudian, TPIA akan mengintregasikan produksi butene-1 ke dalam proses produksi polyethylene. Lebih lanjut, TPIA bakal mempersiapkan dan memasarkan MTBE untuk memasok kebutuhan pasar Indonesia.
Untuk diketahui, PT PBI merupakan anak usaha TPIA dengan kepemilikan 100%. Per kuartal III-2019, laba bersih emiten petrokimia ini anjlok hingga 81,48% menjadi US$ 31,45 juta dari sebelumnya US$ 169,85 juta. Penurunan laba ini terutama dipicu oleh turunnya pendapatan dan margin laba kotor TPIA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News