CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.945   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.196   149,03   2,11%
  • KOMPAS100 1.099   26,87   2,51%
  • LQ45 869   25,52   3,02%
  • ISSI 220   3,58   1,65%
  • IDX30 445   13,29   3,08%
  • IDXHIDIV20 535   15,93   3,07%
  • IDX80 126   3,28   2,68%
  • IDXV30 128   1,76   1,39%
  • IDXQ30 148   4,07   2,83%

Ini profil perusahaan green energy Kencana Energi Lestari (KEEN)


Senin, 02 September 2019 / 16:06 WIB
Ini profil perusahaan green energy Kencana Energi Lestari (KEEN)
ILUSTRASI. Kencana Energi Lestari (KEEN) Melantai di Bursa


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kencana Energi Lestari Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (2/9). Perusahaan dengan kode saham KEEN ini menjadi perusahaan ke-33 yang menggelar initial public offering (IPO) sepanjang 2019 dan menjadi perusahaan ke-648 yang tercatat di BEI.

Menilik ke belakang, KEEN didirikan tahun 2008 dan merupakan salah satu pemain utama di sektor Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Melalui dua anak perusahaannya yakni PT Bangun Tirta Lestari dan PT Energi Sakti Sentosa, KEEN menghasilkan energi baru terbarukan bagi kebutuhan industri dan rumah tangga Indonesia.

Asal tahu saja, KEEN memiliki profil usaha yang unik yakni dengan skema model Power Purchase Agreeme (PPA). Skema PPA ini dilakukan dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yakni kontrak jangka panjang berupa penyediaan listrik selama 20-30 tahun sejak dioperasikannya PLTA.

Kerjasama dengan PLN untuk pembangunan dan pengoperasian aset pembangkit tenaga listrik dilakukan dengan pola BOO (build-own-operate) maupun BOOT (build-own-operate-transfer).

Baca Juga: Ini rencana Kencana Energi Lestari (KEEN) setelah resmi melantai di bursa

Saat ini, KEEN memiliki tiga proyek PLTA di Pulau Sumatera dan Sulawesi. Dari ketiga PLTA, sudah ada satu PLTA yang beroperasi yakni PLTA Pakkat di Sumatera Utara berkapasitas 18 MW.

Sementara itu, KEEN akan segera meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) nya yang kedua yang terletak di Bengkulu yakni PLTA Air Putih. PLTA ini berkapasitas 21 MW dan saat ini sedang tahap komisioning.

KEEN juga sedang membangun satu pembangkit lagi yang terletak di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. PLTA yang berkapasitas 10 MW ini direncanakan bakal beroperasi pada 2021.

Keberadaan tiga PLTA ini sejalan dengan visi KEEN yakni menjadi penyedia energi baru terbarukan yang terdepan di Indonesia dan Asia Tenggara.

Baca Juga: Harga saham Kencana Energi (KEEN) langsung melonjak 47% di perdagangan perdana

Bahkan, keseriusan KEEN dalam mengembangkan energi terbarukan ditunjukkan lewat alokasi dana hasil IPO. Dari hasil IPO, KEEN meraup Rp 290,37 miliar dan sekitar 55% nya akan digunakan untuk pengembangan PLTA serta energi baru lainnya di area Sulawesi Selatan dan Sumatera.

Melalui skema investasi penyertaan modal oleh perseroan pada entitas anak maupun entitas lain, proyek ini diperkirakan memiliki kapasitas produksi 205 megawatt (MW).

Di sisi lain, sebanyak 25% dana IPO bakal digunakan untuk alokasi modal kerja PT Bangun Tirta Lestari. Sementara sisanya (20%) dialokasikan untuk belanja modal sebesar sekitar PT Nagata Dinamika Hidro Madong terkait proyek Madong di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Direktur KEEN Giat Widjaja mengatakan, segmen PLTA dipilih karena memiliki sisi keuntungan dibanding mengembangkan pembangkit listrik tenaga lainnya, sebut saja Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Salah satunya adalah PLTA tidak membutuhkan bahan bakar (fuel) dalam operasionalnya. Tidak seperti PLTU yang membutuhkan energi dari batubara untuk menjalankan operasionalnya. "Perawatan juga murah," ujar Giat saat ditemui usai konferensi pers, Senin (2/9).

Selain itu, PLTA dinilai cukup menguntungkan karena return dari investasi PLTA juga tergolong cepat yakni sekitar 6 tahun.

Dari aspek kinerja keuangan, perusahaan yang didirikan tahun 2008 ini boleh dibilang cukup moncer. Jika menilik tiga tahun ke belakang, KEEN berhasil mencatatkan laba bersih dan pendapatan yang positif.

Baca Juga: Dekati Batas Atas Penawaran, Harga Saham IPO Kencana Energi Lestari Dipatok Rp 396

Pada 2016, pendapatan KEEN mencapai US$ 26,41 juta. Tahun 2017, pendapatan KEEN naik drastis menjadi US$ 34,96 juta. Sementara tahun 2018 pendapatan KEEN sedikit turun menjadi US$ 26,45 juta.

Sementara dari sisi laba, pada 2016 perusahaan ini berhasil meraup laba bersih sebesar US$ 5,289 juta. Pada 2017, laba KEEN sempat turun drastis menjadi US$ 2,57 juta. Sementara pada tahun 2018, laba KEEN kembali naik menjadi US$ 6,03 juta.

Adapun setelah resmi melantai di bursa saham, KEEN menargetkan pendapatan sebesar US$ 26 juta dengan target laba bersih sebesar US$ 10 juta. Untuk mencapai target ini, KEEN akan melakukan efisiensi produksi dengan meningkatkan optimalisasi pembangkit listrik yang mereka punya.

Baca Juga: Kencana Energi Lestari targetkan pertumbuhan hingga dua kali lipat setelah IPO

Manajemen pun yakin jika KEEN mampu mencapai target ini. Apalagi dalam menjalankan operasional PLTA pihak manajemen KEEN mengaku tidak menemui hambatan. "Baik dari operational cost semua berjalan sesuai rencana," aku Giat.

Pada hari ini, KEEN resmi menyandang sebagai emiten bidang energi terbarukan yang pertama melantai di bursa saham. Oleh karena itu, Direktur Utama KEEN Henry Maknawi mengajak para pemegang saham untuk mengembangkan dan memajukan sektor energi terbarukan.

"Kami sangat senang dapat berjalan bersama saudara sekalian untuk dapat mengembangkan dan memajukan sektor energi terbarukan yang ramah lingkungan," kata Henry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×