Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu mata uang kripto yang saat ini sedang popular, Dogecoin (DOGE) mengalami kenaikan harga lebih dari dua kali lipat dari sebelumnya.
Pada Jumat (16/4) pagi, harganya naik 32 sen atau mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
Melansir CNBC, pada Rabu (14/4) lalu, DOGE sempat naik 10 sen per koin untuk pertama kalinya atau meningkat drastis 400% dalam tujuh hari terakhir.
Hal ini bukan pertama kalinya DOGE mengalami pergerakan harga yang cukup liar. Seperti mata uang kripto lainnya, DOGE juga memiliki kecenderungan ketidakstabilan pada harga.
Pada tahun 2018, harga Dogecoin mulai naik seiring dengan kenaikan mata uang digital populer lainnya. Namun, di awal tahun ini, DOGE melejit karena antusiasme dari grup Reddit bernama SatoshiStreetBets.
Mirip dengan subreddit WallStreetBets, yang membantu memicu reli di saham GameStop pada awal 2021, SatoshiStreetBets bertujuan untuk menaikkan harga mata uang kripto.
Baca Juga: Permintaan investor ritel tinggi, Dogecoin naik 192%
Adapun hal yang mendorong kenaikan harga koin DOGE, yakni debut dompet kripto Coinbase di bursa sahan Amerika Serikat, Wall Street, di mana pertukaran mata uang virtual AS pada hari Rabu lalu dalam Coinbase yang mencapai kapitalisasi pasar US$ 100 miliar.
Kegembiraan seputar debut Coinbase ini menyebabkan lonjakan harga Bitcoin dan Eter. Bitcoin mencapai rekor tertinggi, yakni lebih dari US$ 64.000 pada hari Kamis dan Ether sempat mencapai US$ 2.500 untuk pertama kalinya pada Jumat pagi.
Beberapa laporan mengaitkan reli DOGE juga terkait dengan cuitan CEO Tesla Elon Musk. Pada hari Kamis (15/4), Musk memposting tweet yang mengatakan ‘DOGE Barking at the Moon’.
Miliarder tersebut juga menyebut, DOGE sebagai mata uang kripto favorit dan kripto rakyat.
Di sisi lain, Musk juga membeli salah satu mata uang kripto, yakni Bitcoin (BTC) sebagai aset perusahaan mobil listriknya dengan total pembelian sebesar US$ 1,5 milliar di awal tahun ini.
Apa yang dilakukan Musk, menimbulkan kekhawatiran investor. Mereka menilai, cuitan Elon Musk bakal menggerakkan pasar, dan mendorong penurunan DOGE kemudian hari.
Nic Carter, salah satu pendiri Castle Island Ventures, memperingatkan investor ritel akan potensi kehilangan keuntungan DOGE, dan menyebutnya sebagai alat spekulasi.
Meroketnya harga Dogecoin juga menyebabkan kekhawatiran akan potensi gelembung di pasar mata uang kripto. Ini sama halnya dengan yang terjadi pada Bitcoin yang menjadi koin digital paling populer di dunia, dan terus naik berlipat ganda sejak awal 2021.
Baca Juga: Potensi investor kripto di Indonesia bisa tersokong dari segmen unbanked
“Orang-orang membeli mata uang kripto, bukan karena mereka memiliki nilai yang berarti, tetapi karena mereka berharap orang lain akan menumpuk, menaikkan harga, dan kemudian mereka dapat menjual dan menghasilkan uang dengan cepat,” kata David Kimberley, analis aplikasi investasi, Freetrade.
Kimberley menambahkan, ketika semua orang membeli DOGE, harga yang melambung suatu saat akan turun, dan investor akhirnya harus kehilangan uang jika tidak menjualnya tepat waktu. Namun, dia menyebut hampir tidak mungkin meramalkan penurunan harganya.
“Ini adalah kasus ganda di pasar kripto di mana sekelompok kecil pemain sering memegang sebagian besar dari jumlah total 'koin' yang beredar. Itu berarti hanya perlu satu orang untuk membuang semua kepemilikan mereka untuk seluruh pasar," jelas dia. (Kiki Safitri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dogecoin Melonjak 400 Persen Dalam Seminggu, Kok Bisa?".
Selanjutnya: Aset kripto makin populer, jumlah investor di Tokocrypto naik 70%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News