Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Volume penjualan semen domestik pada Agustus 2023 tercatat mencapai 6 juta ton atau tumbuh 2,6% dibanding bulan sebelumnya dan naik 1,9% secara tahunan.
Andreas yakin tingginya konsumsi semen pada Agustus 2023 terutama didorong oleh sektor korporasi dan infrastruktur, dibandingkan segmen ritel karena pertumbuhan penjualan semen curah melebihi kinerja semen kantong.
Andreas mengantisipasi tingginya konsumsi semen akan berlanjut sepanjang bulan September 2023 didorong oleh pola musiman dan kondisi cuaca kering. Secara historis, volume penjualan di bulan September merupakan salah satu bulan dengan kinerja terbaik selama lima tahun terakhir.
Penjualan ini memberikan kontribusi rata-rata 9,8% terhadap angka tahunan dan secara konsisten melaporkan hal positif pertumbuhan konsumsi bulanan.
"Oleh karena itu, proyeksi kami untuk konsumsi semen pada September 2023 berkisar antara 5,96 juta-6,25 juta ton, mencerminkan tingkat pertumbuhan tahunan yang berkisar antara minus 0,4% hingga 5%," kata Andreas.
Baca Juga: SCG Raih Skor Keberlanjutan Tertinggi dari Dow Jones Sustainability Indices (DJSI)
Samuel Sekuritas menegaskan kembali peringkat netral untuk sektor semen. Daniel dan Yosua memprediksi, volume penjualan semen nasional akan tumbuh tipis sepanjang 2023, yakni sekitar 1%-2% yoy, didorong oleh penjualan semen curah. Risiko utama untuk sektor ini adalah fluktuasi permintaan semen nasional, bahan bakar, dan biaya distribusi.
Sementara itu, karena penjualan semen nasional hingga Agustus 2023 masih sejalan dengan proyeksinya, Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rekomendasi overweight untuk sektor semen.
Samuel Sekuritas merekomendasikan buy PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan target harga Rp 7.925 per saham. SMGR mencatatkan kinerja yang lebih baik dibanding PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) di Agustus 2023, dengan pangsa pasar mencapai 51,6% pada bulan tersebut atau hampir dua kali pangsa pasar INTP yang sebesar 27,2%.
Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) Proyeksi Kenaikan Laba Bersih Sebesar 23% pada Akhir Tahun 2023
Dengan adanya potensi peningkatan permintaan semen curah dari IKN dan proyek-proyek pemerintah lainnya, SMGR diyakini berada dalam posisi yang lebih baik untuk meraih lebih banyak pangsa pasar dibandingkan INTP. Mengingat statusnya sebagai BUMN dan porsi semen curah yang cukup besar dalam portofolio penjualannya.
Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas Indonesia merekomendasikan buy INTP dengan target harga Rp 10.350 per saham. INTP berpotensi mencatatkan pertumbuhan yang lebih besar, didukung oleh produksi dari aset yang disewakan dan harga energi yang lebih rendah. INTP juga dinilai merupakan pemain tier satu yang dapat bersaing dan mempunyai valuasi yang menarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News