kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indocement (INTP) proyeksikan penjualan tumbuh 3%-4% tahun ini, begini kata analis


Selasa, 14 Januari 2020 / 18:07 WIB
Indocement (INTP) proyeksikan penjualan tumbuh 3%-4% tahun ini, begini kata analis
ILUSTRASI. Buruh angkut memindahkan semen yang siap dikirimkan ke beberapa wilayah di Indonesia melalui Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Minggu (04/09). Indocement (INTP) proyeksikan penjualan tumbuh 3% - 4% tahun ini. KONTAN/Fransiskus SImbolon/04/09/2016


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) optimis kinerja operasionalnya tahun ini akan membaik. Emiten penghuni Indeks Kompas100 ini menargetkan penjualan semen mampu tumbuh 3%-4% dari target penjualan 2019.

Untuk diketahui, INTP menargetkan mampu menjual sekitar 18 juta ton semen. Dengan asumsi ini, maka penjualan semen INTP tahun ini diperkirakan tembus 18,54 juta ton–18,72 juta ton semen.

Baca Juga: Penjualan tahun lalu stagnan, YPAS optimistis laba bersih tetap moncer

Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan Indocement mengatakan tahun ini pasar semen bakal mendapat sentimen positif, salah satunya adalah terus berlanjutnya program pengembangan infrastruktur oleh pemerintah.

Yang kedua adalah adanya efek domino dari pembangunan proyek tol, dimana sektor properti di sekitaran jalan tol tersebut diperkirakan bakal menggeliat. Selain itu, INTP juga berharap berkah dengan adanya wacana pemindahan ibukota Negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.

“Optimisme dari kabinet baru serta rencana perpindahan ibukota tentunya juga menjadi katalis yang positif,” ujar Antonius kepada Kontan.co.id, Selasa (14/1).

Pada November 2019, penjualan INTP menembus 1,8 juta ton, atau naik 11% dari realisasi penjualan Oktober 2019. Jika diakumulasikan, maka penjualan INTP pada sebelas bulan pertama 2019 mencapai 16,4 juta ton.

Baca Juga: AMOR jadi manajer investasi pertama yang melantai di BEI

Ini berarti, realisasi penjualan INTP telah mencapai 91% dari target penjualan 2019. Perihal realisasi penjualan per Desember 2019, Antonius mengaku masih dalam tahap finalisasi internal. Pun begitu dengan alokasi belanja modal (capex) tahun 2020.

Pada 2019, INTP menganggarkan capex sekira Rp 1,3 triliun. Antonius mengatakan, sebagian besar alokasi capex digunakan untuk penyelesaian proyek tambang batu INTP yang terletak di daerah Jonggol.

Analis Mirae Asset Sekuritas Mimi Halimin dalam risetnya mengatakan, volume penjualan semen INTP secara kumulatif mengalami pertumbuhan yang stagnan dibandingkan dengan periode yang sama selama tahun lalu.

Mimi memperkirakan bahwa volume penjualan sepanjang 2019 akan lebih rendah dari yang diharapkan. “Kami menganggap asumsi awal untuk volume penjualan INTP Desember 2019 sekitar 2 juta ton tidak akan tercapai (rata-rata tiga tahun sekitar 1,5 juta ton),” tulis Mimi dalam riset (2/1).

Baca Juga: Usai IPO, cermati target dan rencana bisnis Ashmore Asset Management (AMOR)

Karenanya, Mimi merevisi estimasi pertumbuhan volume penjualan semen INTP untuk tahun berakhir 2019 menjadi hanya 0,6% secara year-on-year. Mirae Asset juga memangkas proyeksi pendapatan INTP pada 2019 sebesar 2,4% dari perkiraan sebelumnya.

Mimi memproyeksikan pendapatan INTP mampu tumbuh 1,2% secara yoy menjadi Rp 15,4 triliun. Akan tetapi, Mimi juga menurunkan estimasi laba bersih INTP pada 2019 menjadi Rp 1,6 triliun.

Kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu, Analis NH Korindo Meilki Darmawan mengatakan satu-satunya katalis yang dapat menjadi juru selamat emiten semen adalah sektor properti. Ia menilai, konsumen belum merespon relaksasi kebijakan Loan To Value (LTV) pada 2019 silam.

“Saya mengestimasi pada kuartal II-2020, relaksasi LTV baru akan berdampak pada purchasing power di sektor properti sehingga memungkinkan ada proyek-proyek baru yang nantinya akan membantu serapan bagi produk semen,” ujar Meilki.

Baca Juga: Praperadilan mantan bos Lippo Cikarang (LPCK) ditolak

Dengan demikian, Meilky mengestimasi pendapatan dari dua emiten semen terbesar di Indonesia yaitu PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan INTP dapat bertumbuh masing-masing di level 3,1% dan 2,5% pada 2020 secara year-on-year.

Mimi merekomendasikan hold saham INTP dengan target harga Rp 19.200 per saham sementara Meilki pun merekomendasikan hold di harga Rp 21.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×