kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Rupiah Masih Bisa Menguat di Kuartal III-2025, Begini Kata Analis


Jumat, 04 Juli 2025 / 20:11 WIB
Rupiah Masih Bisa Menguat di Kuartal III-2025, Begini Kata Analis
ILUSTRASI. Rupiah menjadi salah satu mata uang yang diuntungkan dari pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) yang berpotensi masih bakal berlanjut. ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/sgd/Spt.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah menjadi salah satu mata uang yang diuntungkan dari pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) yang berpotensi masih bakal berlanjut pada kuartal III-2025 di tengah eskalasi iklim politik AS. 

Mengutip Bloomberg, Jumat (4/7) pukul 20,06 WIB, indeks dolar AS (DXY)ada di 97,03, turun 0,37% dalam sepekan. Sementara itu, rupiah spot dalam sepekan menguat 0,06% ke level Rp 16.185 per dolar AS.

Research & Development Trijaya Pratama Futures Alwy Assegaf menyebut, dalam sepekan ini pergerakan rupiah memang cenderung menguat dengan bantuan pelemahan dolar. Pun di tengah iklim politik AS, Alwy bilang dolar AS bisa saja lanjut melemah ke depannya. 

Baca Juga: Kurs Rupiah Spot Menguat Sepekan, Bertahan di Bawah Rp 16.200 Hingga Jumat (4/7)

Menimbang kondisi tak kondusif global pada bulan Juni lalu yang tak mampu mengangkat dolar AS meski merupakan salah satu aset safe haven, Alwy bilang eskalasi dagang global akibat usainya penundaan tarif pada kuartal III-2025 pun mungkin tak cukup mengangkat dolar AS.

Nah, pelemahan dolar AS ini bisa saja jadi angin segar buat rupiah. 

“Rupiah itu berkorelasi dengan kemampuan indeks dolar bertahan,” ungkap Alwy kepada Kontan, Jumar (4/7). 

Namun tak bisa dipungkiri, usainya penundaan tarif bakal tetap menjadi salah satu risiko yang perlu diantisipasi rupiah. Pasalnya, pasar emerging market tak menarik dalam kondisi krisis. 

Dari sisi domestik, Alwy memandang yakin pada proyek Danantara yang sudah mulai digarap. Jika proyek ini mampu menarik inflow asing ke pasar Indonesia, tentunya ini menjadi sentimen positif tambahan bagi rupiah. 

Di samping itu, Alwy memandang Bank Indonesia (BI) masih bakal aktif menjaga pergerakan rupiah di pasar valuta asing. Toh, selama rupiah terperosok pada bulan April lalu, BI berhasil menjaga kurs rupiah tak tembus ke level Rp 17.000. 

Baca Juga: Masih Banyak Tantangan, Rupiah Diramalkan Tembus Rp 16.700 di Kuartal III 2025

Secara keseluruhan, Alwy menilai situasi global pada kuartal III-2025 masih diselimuti ketidakpastian. Walaupun secara jadwal kebijakan tarif seharusnya mulai diterapkan dalam periode tersebut, nyatanya kini Presiden AS Donald Trump diketahui sedang menjalin diskusi dengan sejumlah negara.

“Namun sikapnya masih belum jelas,” kata Alwy. 

Dengan asumsi iklim politik AS masih bergejolak dan melemahkan dolar AS, dan AS terus menjalin diskusi terkait tarif dengan sejumlah negara, Alwy memprediksi rupiah bakal bergerak fluktuatif dalam rentang Rp 15.800 – Rp 16.500 selama kuartal III-2025.

Selanjutnya: 14 Tahun Tak Aktif, Dompet Bitcoin Ini Tiba-Tiba Kirim 10.000 BTC! Siapa Pemiliknya?

Menarik Dibaca: Jawab Kebutuhan Kesehatan, Rumah Sakit Pondok Indah Tingkatkan Layanan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×