kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks obligasi negara terus mencatatkan rekor


Senin, 25 Oktober 2021 / 22:36 WIB
Indeks obligasi negara terus mencatatkan rekor
ILUSTRASI. Obligasi negara masih dalam tren kenaikan dalam beberapa waktu terakhir.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Obligasi negara masih dalam tren kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini tercermin dalam indeks INDOBeX Government Total Return yang terus menembus rekor terbarunya. Senin (25/10), INDOBeX Government Total Return berada di angka 323,185.

Secara year to date (ytd) obligasi negara ini sudah mencatatkan kenaikan sebanyak 4,55%. Angka ini masih kalah dari obligasi korporasi yang tercermin di INDOBeX Corporate Total Return yang naik 8,62% secara ytd.

Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf menilai, obligasi negara terus mencatatkan rekor karena investor masih mendapatkan bunga di tengah pergerakan yield yang terbilang flat. Akan tetapi, saat ini Dimas melihat bahwa potensi kenaikan indeks memang terbatas. Kondisi pasar Indonesia juga menurutnya masih minim katalis positif.

Baca Juga: Penjualan ORI020 sebesar Rp 15 triliun, pemerintah sudah memenuhi target

Dia juga mengamati, kalau saat ini masih ada ruang secara fundamental seperti dari rasio utang terhadap PDB dan defisit inflasi untuk membuat yield SUN turun. Tapi potensi penurunan yield terbatas.

Dimas melihat, untuk menjaga spread atau selisih dengan US Treasury saat ini sudah bagus. Apalagi saat ini spread antara yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun dan US Treasury tenor 10 tahun terus turun.

Dimas mengatakan, di tahun 2020 merupakan tahun ketiga obligasi Indonesia mencatat kinerja yang lebih tinggi ketimbang pasar saham yang mulai menyusul kenaikan. “Bisa dibilang sekarang gantian dulu saham yang perform, di tahun 2023 nanti obligasi bisa lebih perform lagi,” imbuh Dimas, Senin (25/10).

Dimas memperkirakan, yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun di akhir tahun ini masih akan bergerak di rentang 6,2%-6,3%.

Baca Juga: Penawaran lelang SUN pada Selasa (26/10) diprediksi akan tembus Rp 50 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×