kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG sudah jenuh beli, ini rekomendasi saham hari ini (18/12)


Jumat, 18 Desember 2020 / 06:20 WIB
IHSG sudah jenuh beli, ini rekomendasi saham hari ini (18/12)


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Gabungan Saham alias IHSG hari ini (18/12) diperkirakan masih akan terkoreksi. IHSG turun 0,08% atau 5,02 poin ke level 6.113,38 pada Kamis (17/12). 

Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas menjelaskan, pergerakan IHSG hari ini berdasarkan pola candlestick bearish thrusting terbentuk pada IHSG secara teknikal dengan membawa sinyal koreksi jangka pendek. Pergerakan IHSG saat ini terlihat berpotensi pulled back upper bollinger bands dan kembali uji support rata-rata pergerakan 5 harinya sebagai konfirmasi arah pergerakan selanjutnya. 

Baca Juga: Era suku bunga rendah bisa menggairahkan saham sektor properti dan perbankan

Menurut Lanjar, indikator stochastic, RSI dan MACD terlihat jenuh pada area overbought dan overvalue. "Sehingga kami memperkirakan secara teknikal IHSG berpotensi terkoreksi diakhir pekan dengan support resistance 6.038-6.160," kata dia. 

Rekomendasi saham yang menjadi pilihan Reliance dapat dicermati secara teknikal diantaranya; ICBP, INDF, PWON, SGRO, TBIG, TOWR, WIKA, BBRI, UNVR.
 
IHSG turun 5,02 poin ke level 6.113,38. Sektor saham yang menjadi motor penggerak diantaranya saham sektor infrastruktur yang melemah 1,42% dan industri dasar turun 1,10%. Tapi saham-saham sektor properti yang naik 3,36% tidak mampu menahan IHSG ke zona positif. 

Saham ISAT turun 6,86% dari penguatan optimis di perdagangan sebelumnya menjadi faktor utama. Investor terlihat melakukan aksi profit taking akan kabar prospek saham ISAT yang kembali dilirik pemerintah. 

Baca Juga: Jakarta memperketat PSBB transisi, simak proyeksi IHSG untuk Jumat (18/12)

Mayoritas saham properti dan konstruksi naik mengiringi rencana kenaikan belanja modal (capex) dan target marketing sales tahun depan. Secara outlook tahun 2021 pada masa era suku bunga di bawah 4% akan menjadi peluang positif pada bisnis properti. 

Bank Indonesia menahan tingkat suku bunga di level 3,75% dengan pandangan yang cukup optimis untuk tahun 2021. Investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 308,80 miliar dengan saham-saham ASII, BBRI dan BBCA yang menjadi top net buy value.

Kemungkinan terjadi akan percepatan peluncuran vaksin Covid-19 di akhir tahun menjadi sentimen positif. Pemerintah Eropa memberikan indikasi percepatan vaksinasi di akhir tahun 2020. Langkah ini untuk manahan negara-negara Eropa yang bersiap melakukan pembatasan sosial secara masif. 

Sentimen juga didukung para pemimpin Uni Eropa menghapus paket stimulus senilai 1,8 triliun euro pada Rabu. Poundsterling naik karena para pejabat berhati-hati atas kesepakatan Brexit dalam beberapa hari. 

Baca Juga: Tren bunga rendah berlanjut 2021, sektor perbankan & properti masih direkomendasikan

Saham-saham pertambangan memimpin penguatan di Eropa. Ini terjadi karena minyak mentah West Texas Intermediate naik 1,2% menjadi US$ 48,38 per barel. Selanjutnya, investor akan bersikap hati-hati di akhir pekan dengan memantau prospek stimulus lanjutan di Eropa dan tambahan stimulus di AS setelah keduanya mendekati fase persetujuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×