Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari
Janson juga melihat program relaksasi buyback yang sudah dicanangkan sejak Maret 2020 lalu tidak memiliki pengaruh dalam mendorong pergerakan IHSG. Menurutnya, justru perusahaan lebih baik menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan kas cadangan atau belanja modal yang akan datang saat ekonomi pulih dari Covid-19.
Lantas bagaimana dengan kondisi IHSG di Mei 2020? Janson memprediksi pergerakan IHSG sepanjang bulan Mei ini akan bergerak di level 4.200-4.300.
Dia melihat pergerakan IHSG di bulan ini justru akan lebih berat karena kondisi laporan keuangan di kuartal II-2020 ini akan jauh lebih jelek hasilnya dari kuartal sebelumnya.
Baca Juga: IHSG menguat 3,26% jadi 4.716,40 dalam sepekan, ini pemicunya
Kuartal kedua diprediksi menjadi kondisi yang paling buruk mengingat pemberlakuan social distancing dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat ekonomi jadi tertutup.
Meski begitu, IHSG bisa mendapatkan sentimen positif apabila remdesivir terbukti ampuh dan melandai nya jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia. Pun dengan pergerakan bursa saham Asia dan Global, turunnya kasus baru di beberapa negara dapat menjadi sentimen positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News