Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot 2,48% ke level 5.498,540 pada perdagangan akhir pekan lalu Jumat (6/30. Bila dihitung sejak awal tahun (year-to-date/ytd), IHSG sudah anjlok 12,72%. Meski begitu, pekan ini analis memperkirakan IHSG berpeluang kembali rebound.
Baca Juga: Kerugian ekonomi Indonesia bisa capai Rp 127 triliun akibat virus corona
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG akan menguat pada pekan ini. Dari sisi teknikal, Herditya menilai IHSG saat ini sedang dalam persimpangan, dalam artian jika IHSG tembus level 5.288, maka arahnya bisa jatuh ke level 5.250.
“Namun, selama ini belum tembus (level tersebut) maka kami proyeksikan IHSG masih berpotensi naik,” ujar Herditya kepada Kontan.co.id, Minggu (8/3).
Sepekan ke depan, penyebaran virus corona (Covid-19) memang masih membayangi langkah IHSG. Namun, pasar juga menantikan rilis Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) dan rebalancing portofolio Indeks FTSE.
Baca Juga: Harga emas Aneka Tambang (ANTM) diperkirakan tembus Rp 900.000 pekan depan
Terkait dengan pemangkasan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) pekan lalu, Herditya bilang efek tersebut hanya berpengaruh dalam jangka pendek.
Sebab, pada perdagangan Rabu (4/3), IHSG langsung menghijau 2,38% ke level 5.650,136.
Baca Juga: Mengukur potensi saham lapis kedua yang layak koleksi saat IHSG lesu
“Pemotongan suku bunga tersebut di luar kebiasaan, dimana pemangkasan kemarin sebagai antisipasi perlambatan ekonomi global akibat corona,” sambung dia.
Dus, dalam sepekan ke depan Herditya memprediksikan IHSG akan menguat terbatas dengan rentang 5.350 – 5.780.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News