Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten properti terpantau mulai mengalami kenaikan. Berdasarkan pengamatan Kontan, pendapatan pra-penjualan (marketing sales) bahkan meningkat double digit.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang mengantongi marketing sales Rp 427 miliar atau naik 17% secara tahunan (yoy) bila dibandingkan realisasi kuartal pertama 2020. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengantongi marketing sales Rp 2,5 triliun atau naik 38% dari realisasi di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,79 triliun.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengungkapkan, membaiknya kinerja penjualan unit-unit properti tidak lepas dari beberapa faktor seperti program stimulus di bidang properti seperti pembebasan PPN dan DP 0%, serta program promo dari manajemen yakni Wish For Home.
Emiten properti besar PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga mencetak kenaikan marketing sales hingga 67% yoy menjadi Rp 1,9 triliun dari Rp 1,14 triliun. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengantongi marketing sales Rp 1,31 triliun atau naik 86% dari Rp 703 miliar.
Baca Juga: IHSG diprediksi menguat pasca libur panjang, cermati sentimen pendukungnya
Contoh lainnya datang dari emiten properti yang bergerak di bidang kawasan industri seperti PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) yang membukukan kenaikan marketing sales 108% yoy dari Rp 110,5 miliar menjadi Rp 230,8 miliar. Hanya PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) yang tercatat turun perolehan marketing sales-nya dari Rp 654 miliar menjadi Rp 288 miliar.
Dari sisi kinerja keuangan yang telah dilaporkan, BSDE dan CTRA juga mencatatkan kenaikan. Pendapatan BSDE naik 11,6% yoy menjadi Rp 1,67 triliun dengan laba bersih yang juga naik 126,58% yoy menjadi Rp 588,29 miliar Sedangkan pendapatan CTRA tercatat naik 23,3% yoy menjadi Rp 1,85 triliun dan laba bersih naik 37,1% yoy menjadi Rp 243,37 miliar.
Di tengah kenaikan kinerja tersebut, indeks IDX Property tercatat masih turun 11,13% bila dihitung sejak awal tahun hingga Senin (17/5). Indeks sektor properti ini tercatat menjadi indeks dengan performa paling buruk.
Baca Juga: Jaya Real Property (JRPT) akan buyback 173,90 juta saham
Analis NH Korindo Sekuritas Ajeng Kartika Hapsari menjelaskan sebenarnya penurunan IDX Property tersebut sejalan dengan penurunan IHSG yang turun 2,43% ytd. Selain itu, harga saham properti sudah mencerminkan kondisi atas sentimen positif dari insentif pemerintah di sektor properti, seperti pelonggaran LTV dan subsidi pajak pada pembelian properti. Sehingga kenaikan saat ini masih terbatas.
Namun, kinerja properti di 2021 ini diprediksi akan terus membaik dibandingkan tahun lalu. Pemulihan kinerja ini masih akan didukung oleh insentif yang dikucurkan pemerintah, juga program promo yang dikeluarkan oleh masing-masing emiten. "Secara valuasi pun, dengan estimasi kinerja keuangan yang akan membaik tahun ini hingga tahun depan, saham properti untuk jangka panjang masih berpotensi menguat," jelas Ajeng, Senin (17/5).
Sementara itu Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menjelaskan pemulihan sektor properti masih cenderung tertahan lantaran meski telah diberi stimulus oleh pemerintah, konsumsi masyarakat saat ini belum terlihat adanya pemulihan. "Ditambah kekhawatiran di berbagai negara mulai kembali diberlakukan lockdown tentu akan menjadi sentimen negatif bagi masyarakat untuk kembali menahan konsumsinya sehingga sektor properti masih cenderung tertahan," jelas Chris.
Sehingga pemulihan di sektor properti saat ini masih bergantung pada pengendalian angka penyebaran Covid-19. Dus, Chris menyarankan investor untuk menunggu terlebih dahulu sebelum melirik sektor ini karen ekonomi cenderung kembali masuk dalam fase panik sehingga secara jangka pendek pergerakan dari IHSG mungkin dapat cenderung tertekan sembari menunggu sinyal pembalikan arah dari emiten-emiten properti itu sendiri.
Baca Juga: Bukukan kinerja apik, berikut rekomendasi saham BSDE dari NH Korindo Sekuritas
Ajeng masih memberikan rekomendasi beli untuk saham BSDE dan CTRA dengan target harga masing-masing Rp 1.450 per saham dan Rp 1.320 per saham. Ajeng melihat insentif pada sektor properti yang didukung dengan tren suku bunga rendah dapat meningkatkan penjualan di tahun ini.
"Secara fundamental, kami pun melihat CTRA dan BSDE masih memiliki neraca yang kuat dengan net gearing masih berada pada level 1,29 kali dan 0,12 kali, sementara IDX Property pada level 2,24 kali," pungkas Ajeng.
Baca Juga: IHSG diprediksi bergerak konsolidasi pada Mei, sektor-sektor saham ini bisa dicermati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News