Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Yudho Winarto
Faktor Makro yang Menjadi Penentu
Menurut Abida, terdapat tiga faktor makro yang berperan penting:
1. Stabilitas nilai tukar rupiah, terutama bagi emiten berbasis impor seperti ICBP. Pelemahan rupiah berpotensi menimbulkan unrealized forex losses.
2. Kebijakan suku bunga BI, yang memengaruhi daya beli dan biaya pendanaan. Potensi penurunan suku bunga pada semester II-2025 menjadi katalis signifikan.
3. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan anggaran Rp71 triliun, yang memberikan dukungan permintaan struktural bagi emiten FMCG, terutama ICBP dan MYOR.
Di sisi lain, Abdul Azis Setyo Wibowo, Equity Analyst Kiwoom Sekuritas, menilai bahwa meski sentimen positif meningkat, penguatan sektor konsumer belum merata.
Pergerakan saham akan tetap selektif dan lebih ditentukan katalis spesifik masing-masing emiten, seperti strategi harga, efisiensi opex, ekspansi gerai, hingga dinamika UMP 2026 dan volatilitas kurs.
Baca Juga: Riset Delloite: Malaysia dan Indonesia Pimpin Volume IPO di Asia Tenggara
Prospek Kinerja dan Rekomendasi Saham
Secara fundamental, Abida memprediksi kinerja empat emiten tersebut stabil dan meningkat hingga akhir 2025.
ICBP dinilai berpotensi mencatat peningkatan kinerja paling signifikan.
Meskipun laba bersih 9M-2025 turun 13% YoY akibat kerugian selisih kurs belum terealisasi, operating margin perseroan justru menguat menjadi 22,6%. Stabilitas rupiah diperkirakan mendorong rebound laba bersih ke depan.
AMRT juga diperkirakan tumbuh positif, dengan target pertumbuhan pendapatan 7% YoY di 2025.
MYOR diperkirakan mencatat pertumbuhan moderat, sementara ERAA masih menghadapi tekanan dari tingginya suku bunga.
Baca Juga: Menilik Potensi Kenaikan Kinerja Konstituen BUMN20 Jelang Tahun 2026
Rekomendasi Analis
Abida (BRI Danareksa):
- ICBP – BUY, Target Price: Rp 11.500
- AMRT – BUY, Target Price: Rp 2.800
- MYOR – BUY, Target Price: Rp 2.850
Harry Su (Samuel Sekuritas):
- ICBP – BUY, Target Price: Rp 11.000
- AMRT – BUY, Target Price: Rp 2.400
- ERAA – BUY, Target Price: Rp 430
Abdul Azis (Kiwoom Sekuritas):
- ICBP – BUY, Target Price: Rp 11.450
“Risiko utama tetap pelemahan rupiah dan kenaikan harga gandum,” ujar Azis.
Selanjutnya: Pembiayaan Mobil Listrik Adira Finance Melonjak 157% hingga Oktober 2025
Menarik Dibaca: Cara Mengaktifkan Fitur Facebook Pro, Ikuti Langkah Demi Langkah Berikut Ini Ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













