kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Cek Rekomendasi Saham Jelang Pengumuman Suku Bunga Bank Indonesia di Pekan Ini


Senin, 17 November 2025 / 06:22 WIB
Cek Rekomendasi Saham Jelang Pengumuman Suku Bunga Bank Indonesia di Pekan Ini
ILUSTRASI. Para analis memberikan rekomendasi saham pilihan yang menarik jelang pengumuman suku bunga acuan BI pada pekan ini


Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan pasar saham dalam negeri bakal mendapat sentimen dari keputusan suku bunga acuan (BI rate) yang dijadwalkan rilis pada 19 November 2025.

Menjelang pengumuman tersebut, dinamika pergerakan pasar saham diperkirakan masih akan ditentukan oleh ekspektasi terhadap langkah kebijakan moneter Bank Indonesia (BI).

Analis Fundamental BRI Danareksa Sekuritas, Abida Massi Armand mengatakan konsensus pasar saat ini cenderung memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga ke level 4,50%, sejalan dengan arah pelonggaran moneter global.

Jika BI memangkas suku bunga, dampaknya akan positif terhadap aliran modal asing karena mencerminkan inflasi yang terkendali dan stabilitas makro yang baik. 

Baca Juga: Begini Proyeksi dan Sentimen Pergerakan Rupiah untuk Hari Ini (17/11)

"Sentimen ini dapat meningkatkan daya tarik portofolio Indonesia, terutama di sektor saham," kata Abida kepada Kontan, Jumat (14/11/2025).

Dari sisi rupiah, pemangkasan suku bunga BI umumnya membawa risiko pelemahan jangka pendek. Namun pelemahan tersebut berpotensi terbatas apabila dilakukan pada kondisi inflasi rendah dan surplus neraca perdagangan yang masih kuat. 

Kombinasi net inflow asing, proyeksi likuiditas global yang lebih longgar, serta keyakinan terhadap ekonomi domestik dapat menjadi penahan depresiasi rupiah meskipun BI menurunkan suku bunga.

Dengan begitu, Abida memproyeksikan level IHSG berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan menguji area support 8.315–8.355 sebagai zona pertahanan utama. 

Level ini menjadi kunci stabilitas indeks di tengah penantian keputusan suku bunga global ke depannya dan respons pasar terhadap dibukanya kembali layanan pemerintahan AS pasca government shutdown. Selama support ini tidak ditembus, peluang technical rebound tetap terjaga.

Untuk sisi atas, IHSG menghadapi resistance terdekat di 8.440–8.480, yang menjadi area konfirmasi apakah momentum penguatan dapat berlanjut. 

Jika berhasil ditembus, tren positif dapat menguat seiring membaiknya risk appetite global. Namun selama resistance ini menahan, pergerakan indeks cenderung terbatas dan rentan konsolidasi mengikuti sentimen eksternal.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Pilihan untuk Hari Ini (17/11), IHSG Berpotensi Melemah

Sementara itu, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta memperkirakan BI masih akan mempertahankan suku bunga acuannya. Proyeksi ini muncul karena rupiah yang tengah tertekan terhadap dolar AS.

Lalu dari sisi eksternal, The Fed juga dipandang belum akan memulai pelonggaran kebijakan moneternya pada Desember 2025, sehingga peluang penurunan suku bunga kemungkinan bergeser ke Januari 2026.

Secara teknikal, Nafan memperkirakan IHSG masih berada dalam tren naik. Meski terjadi koreksi, pergerakan tersebut dinilai wajar sebagai bagian dari proses pembentukan tren penguatan berikutnya. 

"Sejauh ini, sentimen pasar tetap positif, ditopang oleh komitmen BI menjaga stabilitas nilai tukar, upaya memperkuat arus masuk modal asing, serta dukungan faktor eksternal seperti meredanya tensi perang tarif dan perkembangan positif terkait berakhirnya government shutdown AS," ucap Nafan kepada Kontan, Minggu (16/11/2025).

Dus, Nafan memproyeksikan level support IHSG berada di level 8.310-8.355 dan resistance 8.448-8.506.

Abida mengungkapkan sektor yang paling sensitif terhadap penurunan suku bunga adalah perbankan dan properti, sehingga dua sektor ini menjadi fokus utama jelang keputusan BI. 

Saham perbankan besar cenderung diuntungkan dari cost of fund yang lebih rendah dan potensi akselerasi kredit. Selain itu, bank digital atau mid-size banks yang memiliki pertumbuhan kredit tinggi juga mendapatkan tailwind dari pelonggaran kebijakan moneter.

Baca Juga: Proyek Danantara Bakal Jadi Ancaman Bagi Emiten Poultry, Simak Rekomendasi Analis

Untuk sektor properti, developer dengan landbank besar dan leverage yang terkontrol menjadi kandidat menarik menjelang penurunan suku bunga. Lower mortgage rate meningkatkan permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan penjualan residensial. 

Selain itu, emiten konstruksi swasta dengan backlog kuat juga bisa menjadi beneficiary dari peningkatan aktivitas sektor properti dan penurunan biaya pembiayaan.

Di sektor perbankan, Abida menjagokan saham-saham seperti BBCA, BBRI, BMRI, dan BTPS karena fundamental kuat, pertumbuhan kredit stabil, dan sensitivitas positif terhadap penurunan suku bunga. 

Untuk properti, emiten seperti CTRA, BSDE, dan PWON menarik dicermati berkat kombinasi neraca sehat dan eksposur kuat di residensial maupun komersial. Sektor konstruksi swasta seperti ACST atau SSIA juga dapat mendapatkan momentum jika penjualan properti meningkat.

 

"Target harga ke depan masih dapat direvisi naik apabila BI benar-benar menurunkan suku bunga dan aliran modal asing kembali menguat," tambah Abida.

Sektor perbankan kemungkinan menjadi pemimpin kenaikan IHSG, sementara properti berpotensi menyusul seiring perbaikan permintaan KPR. 

"Re-rating valuation pada dua sektor ini dapat memperkuat tren positif IHSG menuju resistance berikutnya setelah 8.480," tutup Abida.

Selanjutnya: Vale Indonesia (INCO) Raih Peringkat ESG Terbaik Sepanjang Sejarah Perusahaan

Menarik Dibaca: 4 Buku Finance Terbaik untuk Pemula yang Ingin Atur Uang dan Investasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×