CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.343.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.725   1,00   0,01%
  • IDX 8.407   44,65   0,53%
  • KOMPAS100 1.165   5,83   0,50%
  • LQ45 849   5,46   0,65%
  • ISSI 293   1,52   0,52%
  • IDX30 443   2,43   0,55%
  • IDXHIDIV20 514   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,83   0,64%
  • IDXV30 136   0,12   0,09%
  • IDXQ30 142   1,06   0,76%

IHSG Menguat Setelah BI Tahan Suku Bunga: Cek Rekomendasi Saham Unggulan


Kamis, 20 November 2025 / 07:03 WIB
IHSG Menguat Setelah BI Tahan Suku Bunga: Cek Rekomendasi Saham Unggulan
ILUSTRASI. Cermati prospek IHSG dan rupiah setelah BI menahan suku bunga dengan rekomendasi saham unggulan dan sektor menarik hingga akhir 2025.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali sumringah setelah Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di level 4,75% dalam Rapat Dewan Gubernur pada Rabu (19/11/2025).

Pada akhir perdagangan Rabu (19/11/2025), IHSG ditutup menguat 0,53% atau naik 44,65 poin ke level 8.406,57. Kenaikan ini ditopang oleh derasnya aliran masuk investor asing dengan net buy Rp 1,67 triliun. 

Research Analyst Phintraco Sekuritas Nurwachidah mengatakan, sepanjang 2025 berjalan ini, BI sudah cukup banyak melakukan pemangkasan suku bunga sebanyak 125 basis points (bps). 

“Bulan depan RGB BI dilakukan setelah FOMC Meeting, kalau The Fed jadi memangkas suku bunga acuannya, BI juga berpotensi melakukan penurunan suku bunga,” jelasnya dalam paparan, Rabu (19/11/2025). 

Baca Juga: Emiten Blue Chip Ini Dapat Rekomendasi Saham Hold, Begini Ulasan Lengkapnya

Selain mengikuti jenjang bank sentral asal Negeri Paman Sam itu, Phintraco Sekuritas menilai BI masih punya kepentingan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di kisaran Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Adapun rupiah ditutup menguat pada Rabu (19/11) seiring dengan kenaikan IHSG. Rupiah spot ditutup pada level Rp 16.708 per dolar AS) atau menguat 0,26% dari sehari sebelumnya di Rp 16.751 per dolar AS.  

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menambahkan apabila rupiah stabil di bawah Rp 16.500 per dolar AS, peluang penurunan suku bunga acuan pada Desember 2025 bisa terbuka lebar.

“Namun saat ini IHSG berada dalam fase bullish consolidation dalam jangka pendek. Sejatinya bisa mempertahankan performa uptrend ke depan, selama tidak break below 7.854,” katanya kepada Kontan, Rabu (19/11/2025). 

Untuk sisa tahun ini, saham pilihan Nafan jatuh pada bank besar yang berada di bawah nilai wajarnya dan melakukan buyback saham yaitu saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). 

Kemudian saham-saham valuasi murah dengan dividen yang menarik serta program buyback saham, seperti saham ACES, ADRO, ASII, BBNI, BBRI, BBTN, BMRI, BNGA, ERAA, ITMG, PGAS, TLKM, UNTR.

 

Research Analyst Phintraco Sekuritas Aditya Prayoga menimpali untuk sisa tahun ini, investor dapat mencermati sektor-sektor yang menjadi perhatian oleh pemerintah. 

Dia mencontohkan, rencana BPI Danantara untuk menggelontorkan investasi senilai Rp 20 triliun untuk mendanai proyek peternakan ayam guna mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

“Mungkin bisa dicermati emiten-emiten yang berkaitan dengan proyek tersebut. Contoh lain, proyek energi terbarukan dan sektor lainnya yang terafiliasi dengan rencana pemerintah,” kata Aditya. 

Selanjutnya: 9 Daftar Promo HUT ke-2 Bank Saqu 20 November, Tomoro sampai HokBen Serba Rp 2.000

Menarik Dibaca: 9 Daftar Promo HUT ke-2 Bank Saqu 20 November, Tomoro sampai HokBen Serba Rp 2.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×