kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.280   -8,00   -0,05%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Humpuss Intermoda (HITS) Akan Delisting, Seberapa Menarik Tender Offernya?


Rabu, 04 Juni 2025 / 17:07 WIB
Humpuss Intermoda (HITS) Akan Delisting, Seberapa Menarik Tender Offernya?
ILUSTRASI. Kapal milik PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Perseroan telah mendapatkan restu dari Pemegang Saham untuk ubah status dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup (go private) dan delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI).


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) mendapatkan restu dari Pemegang Saham untuk ubah status dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup (go private) dan delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Direktur Utama HITS Setiawan T. Widjojo menyatakan rencana tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Senin (2/6) lalu. 

“Penawaran untuk membeli saham dari para pemegang saham publik pun akan dilakukan melalui penawaran tender sukarela oleh PT Joyo Agung Permata (JAP),” ungkap Setiawan, dalam siaran pers, Senin (2/6). 

Baca Juga: Humpuss Intermoda (HITS) Resmi Dapat Restu Go Private dari Pemegang Saham

JAP akan melakukan tender sukarela dengan harga penawaran yang ditentukan kemudian. 

Harga penawaran menggunakan formula yang ditetapkan dalam Pasal 36 POJK No. 45/2024, di mana Harga Penawaran akan lebih tinggi dari harga rata-rata tertinggi perdagangan harian di BEI dalam jangka waktu 90 hari terakhir, sebelum pengumuman RUPSLB pada 10 April 2025, yaitu sebesar Rp 330 per saham. 

Para pemegang saham publik yang tidak bersedia menjual sahamnya dalam penawaran tender sukarela akan tetap menjadi pemegang saham perusahaan tertutup.  

Dengan demikian, para pemegang saham publik tersebut tidak dapat lagi menjual sahamnya setelah proses penawaran tender sukarela selesai dilaksanakan. 

Ada beberapa alasan HITS melakukan go private dan delisting dari BEI. Pertama, terdapat perubahan strategi bisnis dalam grup perusahaan. Sehingga, kegiatan usaha utama grup perusahaan sebagian besar akan ditopang oleh PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), anak usaha perseroan.

Baca Juga: Humpuss Intermoda (HITS) akan Delisting, Analis : Sahamnya Sudah Turun 70,71%

Setiawan menuturkan, sebagai pemegang saham utama HUMI, HITS dapat memastikan bahwa seluruh anak usaha di bawah HUMI juga memiliki kinerja yang baik.

“Sebagai Pemegang Saham utama HUMI, kami juga akan meminta kepada HUMI agar dapat lebih aktif dalam melakukan Company Introduction dan Recognition kepada market dengan cara lebih mengaktifkan Investor Relation-nya,’’ tambahnya.

Alasan kedua, HITS ingin lebih fokus pada pengelolaan portofolio investasi dan aset tanpa tekanan volatilitas harga saham atau publik. 

Ketiga, HITS bermaksud untuk lebih memiliki fleksibilitas dalam menjalankan kegiatan usahanya, termasuk dalam upaya untuk melakukan efisiensi, melakukan pengembangan bisnis, serta restrukturisasi usaha. 

“Terakhir, mengingat dan dengan mempertimbangkan cash flow yang dimiliki, perseroan tidak lagi dapat memberikan dividen kepada pemegang sahamnya,” ungkap Setiawan.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta Utama melihat, seberapa besar minat pasar terhadap tender offer suatu emiten dipengaruhi oleh kinerja pergerakan saham perusahaan tersebut.

Melansir RTI, saham HITS terjun 70,71% sejak awal tahun alias year to date. Saham HITS juga anjlok 70,85% dalam tiga tahun terakhir dan amblas 84,11% sejak lima tahun terakhir.

Di sisi lain, HITS juga belum merilis laporan keuangan per kuartal I 2025, sehingga investor masih belum bisa melihat perkembangan perseroan yang sebenarnya.

“Turunnya saham HITS itu bisa membuat para investor akan bersikap lebih hati-hati,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (3/6).

 

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila melihat, harga tender offer HITS sebenarnya kurang menarik untuk investor jangka panjang. Sebab, investor juga harus memantau secara fundamental tapi bisa jadi pertimbangan untuk exit strategy

“Minat juga mungkin masih cukup rendah karena volume perdagangan kurang banyak sehingga kurang likuid,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (3/6).

Alasan go private HITS juga didorong dari sisi valuasi dan price to book value (PBV) HITS yang masih jauh di bawah emiten lain di industri yang sama, sehingga akses untuk pendanaan sulit.

PBV HITS saat ini ada di level 0,76x dan price to earnings (PER) sebesar 5,18x.

Selain itu, kinerja keuangan perseroan masih belum menunjukkan pemulihan. Selain itu, rasio utang dan ekspansi proyek-proyek jangka panjang untuk liquid natural gas (LNG) yang bisa berpengaruh ke pendapatan juga masih harus terus dipantau.

Baik Indy maupun Nafan pun tidak memberikan rekomendasi saham untuk HITS.

“Investor bisa mempertimbangkan untuk mengikuti tender offer untuk menghindari risiko likuiditas,” kata Indy.

Selanjutnya: Kasus COVID-19 di India Kembali Naik, 7 Kematian dan 4.302 Kasus Aktif Dilaporkan

Menarik Dibaca: Cara Sehat Mengonsumsi Daging Kurban Menurut Ahli Nutrisi, Jangan Digoreng!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×