Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten milik Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) bakal melakukan penghapusan pencatatan saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau delisting.
Menanggapi rencana tersebut, Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas menyebut pergerakan saham HITS kurang likuid. Sahamnya terhenti di Rp 116 per saham sejak tanggal 8 April 2025. Sejak awal tahun 2025, sahamnya turun 70,71% secara year to date (YTD).
“Bila kurang likuid, berarti memang investor kurang melirik saham HITS,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (11/4). Hal itu juga disampaikan manajemen HITS dalam alasannya untuk go private, bahwa ada tekanan volatilitas harga saham.
Baca Juga: Humpuss Intermodal (HITS) Akan Delisting Sukarela, Begini Rencana Detailnya
Alhasil, Nafan pun merekomendasikan investor untuk melepas HITS dan fokus pada saham emiten yang bisa memberikan imbal hasil lebih positif.
“Tender offer-nya pun akan kurang menarik, karena harga sahamnya kurang bagus,” paparnya.
Disisi lain, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila melihat, dari sisi fundamental, harga saham yang koreksi dipicu juga dengan likuiditas yang rendah dan efisiensi biaya yang kurang terjaga.
Dengan pasar saham yang masih penuh ketidakpastian dan pasar saham yang lesu ini dan valuasi saham HITS yang rendah, sebenarnya manajemen bisa melakukan buyback dengan murah.
“Namun, harga yang diperhitungkan nanti sepertinya akan lebih tinggi,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (11/4).
Baca Juga: Voluntary Delisting dan Go Private, BEI Suspensi Saham Humpuss Intermoda (HITS)
Menurut Indy, tender offer ini cukup aman untuk investor, namun investor tetap harus memantau fundamental saham HITS ke depan untuk melihat valuasi.
Indy pun menyarankan untuk wait and see dulu untuk HITS dengan target harga bisa di level Rp 300 per saham.
Seperti diketahui, telah menyampaikan surat perihal penyampaian rencana delisting dan go private kepada BEI dan OJK. Rencananya perseroan akan memulai proses ini dengan menggelar RUPSLB Independen untuk menyetujui Rencana Go Private dan Delisting pada tanggal 21 Mei 2025.
Direktur Utama HITS Setiawan T Widjojo mengungkapkan ada beberapa alasan dan utama dari langkah delisting HITS ini. Pertama, terdapat perubahan strategi bisnis dalam grup perusahaan sehingga kegiatan usaha utama grup perusahaan sebagian besar akan ditopang oleh PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), anak usaha perseroan.
“Oleh karenanya, perseroan tidak lagi memerlukan pendanaan (capital raising) dari pasar modal dan belum memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana tersebut di masa depan,” katanya.
Kedua, perseroan ingin lebih fokus pada pengelolaan portofolio investasi dan aset tanpa tekanan volatilitas harga saham atau publik.
Ketiga, perseroan bermaksud untuk lebih memiliki fleksibilitas dalam menjalankan kegiatan usahanya, termasuk dalam upaya untuk melakukan efisiensi, melakukan pengembangan bisnis, serta restrukturisasi usaha (dalam hal diperlukan).
Keempat, mengingat dan dengan mempertimbangkan cash flow yang dimiliki, perseroan tidak lagi dapat memberikan dividen kepada pemegang sahamnya.
Melalui rencana go private dan delisting, pemegang saham akan memiliki kesempatan untuk menjual kepemilikan saham mereka pada perseroan dengan harga wajar dengan tetap mengacu pada ketentuan hukum yang berlaku.
Selanjutnya: PGN Perluas Jaringan Gas Bumi di Tangerang Selatan
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Produk Spesial Mingguan hingga 15 April 2025, Sampo Diskon Rp 19.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News