Reporter: Handoyo, Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas bergerak turun. Mengutip Bloomberg, pukul 12:29 WIB, harga emas sport berada di US$ 11.682,72 per ons troi turun 0,01% dibanding penutupan sebelumnya. Wabah virus corona masih menjadi faktor pergerakan harga emas tersebut.
Nilai tukar dolar AS yang menguat dan optimisme investor terhadap ekonomi AS akan segera dibuka kembali dari penguncian untuk menahan penyebaran virus corona turut mempengaruhi harga emas.
Analis PT Bestprofit Futures Agus Prasetyo mengatakan, harga safe haven emas bergerak turun di bawah level US$ 1.700 per ons troi seiring berita tentang hasil uji klinis yang dilakukan sekelompok dokter di Chicago. Kabar tersebut membuka harapan baru ditemukannya jalan penyembuhan wabah Covid-19.
Baca Juga: Kinerja sektor properti diprediksi tak akan sebaik tahun 2019
"Penemuan obat Covid-19 dan optimisme pembukaan kembali ekonomi Amerika Serikat (AS) mendorong aset berisiko rebound dan menekan harga safe haven emas," kata Agus kepada Kontan.co.id, Jumat (17/4).
Pergerakan harga emas turun karena meningkatnya sentimen berisiko, menyusul ditemukannya remdesivir sebagai obat corona (Covid-19). Hal itu menumbuhkan optimisme di kalangan investor terhadap prospek pemulihan ekonomi global pasca pandemi corona. Alhasil permintaan emas sebagai safe haven pun melemah.
Dalam laporan situs berita medis STAT, catatan diskusi antara dokter yang terlibat dalam uji klinis menyatakan bahwa sebagian besar dari 125 pasien yang diberi obat remdesivir Gilead di sebuah rumah sakit di Chicago telah pulih dan telah meninggalkan rumahsakit. Dokter yang memimpin uji klinis mengaku masih membutuhkan data tambahan untuk menentukan keamanan dan kemanjuran remdesivir, yang kemungkinan akan didapatkan pada akhir bulan ini.
Selain itu, penurunan harga emas juga dipicu oleh naiknya saham global di belakang rencana Presiden AS Donald Trump untuk membuka kembali ekonomi terbesar di dunia, setelah penutupan selama sebulan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Di sisi lain, kabar tersebut turut menekan nilai tukar dolar AS, sehingga berpeluang menjadi sentimen positif bagi safe haven emas.
Baca Juga: Permintaan dari China berkurang, transaksi fisik timah batangan di BBJ lesu
"Faktor lain yang juga bernada positif bagi pergerakan harga emas adalah meningkatnya kekhawatiran atas resesi terburuk dalam beberapa dasawarsa terlihat membatasi penurunan harga emas lebih lanjut," ungkap Agus.
Kepala analis logam mulia di HSBC James Steel sempat menyatakan bahwa ketidakpastian kesehatan, keuangan dan ekonomi akibat pandemi Covid-19 masih akan mendukung reli emas hingga 2021. Bahkan tren suku bunga rendah, akomodasi moneter, dan belanja fiskal di seluruh dunia, justru semakin memperkuat dan memperpanjang reli emas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News