kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,51   -23,22   -2.51%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja sektor properti diprediksi tak akan sebaik tahun 2019


Senin, 20 April 2020 / 04:55 WIB
Kinerja sektor properti diprediksi tak akan sebaik tahun 2019


Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan emiten sektor properti tahun ini berpotensi akan mengalami kondisi tak jauh berbeda dibandingkan tahun 2019. Dengan berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya pencegahan menyebarnya virus korona di sejumlah wilayah membuat pemasukan emiten sektor properti menjadi lesu.

Analis NH Korindo Sekuritas Ajeng Kartika Hapsari mengatakan emiten properti akan mengalami kesulitan untuk mencatatkan kinerja yang lebih baik di tahun 2020. Di tengah mewabahnya virus korona saat ini akan membuat masyarakat cenderung menyimpan uangnya ketimbang digunakan untuk konsumsi, khususnya sektor properti. Dengan begitu, penjualan properti pun akan berkurang secara signifikan.

Baca Juga: Analisa teknikal untuk saham emiten CTRA, PWON, BSDE, dan SMRA

Ajeng memperkirakan kinerja sektor properti tahun ini memiliki kondisi yang tak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Bahkan, Ajeng menilai kondisinya akan jauh lebih sulit. Selain kecenderungan masyarakat menyimpan uang, keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan 4,5% beberapa waktu lalu juga berdampak pada turunnya minat konsumen.

“Di kondisi seperti ini, prospek sektor properti ke depan agak sulit,” kata Ajeng.

Dengan berlakunya kebijakan untuk bekerja dari rumah dan PSBB juga turut menekan kinerja properti, khususnya pada sewa tenant di pusat perbelanjaan dan perkantoran. Tak hanya itu, emiten properti yang memfokuskan pendapatannya melalui sektor perhotelan dan recurring income juga akan mengalami penurunan.

Senada, Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan prospek kinerja properti di tahun 2020 akan mengalami penurunan ketimbang tahun sebelumnya. Pasalnya, emiten properti yang berfokus pada sewa tenant di pusat perbelanjaan dan perkantoran tidak mendapat pemasukan seiring kebijakan tersebut. Sehingga, emiten properti cenderung memberikan kompensasi penundaan pembayaran.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×